Upaya Kepolisian Menindak Penyalahgunaan Narkotika Oleh Anak Dibawah Umur (Studi Kasus di Polres Aceh Tenggara)

Penyalahgunaan narkotika oleh anak saat ini sudah sangat mengkhawatirkan tidak lagi memandang usia bahkan anak dibawah umur sudah menjadi korbannya oleh karna itu Polres Aceh Tenggara sebagai salah satu instansi untuk menindak penyalahgunaan narkotika untuk menyelamatkan generasi penerus suatu daerah agar terhindar dari penyalahgunaan narkotika. Berangkat dari masalah tersebut yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana upaya aparat Kepolisian menindak penyalahgunaan narkotika oleh anak dibawah umur di Polres Aceh Tenggara, faktor apa saja yang menjadi penghalang dan pendukung aparat Kepolisian menindak penyalahgunaan narkotika oleh anak dibawah umur di Polres Aceh Tenggara, Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini metode lapangan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian deskritif analitis. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian diketahui kasus yang diungkap oleh Satresnarkoba Polres Aceh Tenggara ada 8 Desa melibatkan anak yang menyalahgunakan narkotika dan 7 Kecamatan, Upaya yang dilakukan Satresnarkoba Polres Aceh Tenggara meliputi mengadakan operasi rutin atau razia di tempat rawan transaksi narkotika, dalam melakukan penyidikan sesuai dengan SOP yang berlaku (PERKAB RI) nomor 6 tahun 2019 tentang penyidikan tindak pidana, serta membuat sosialisasi 10 sampai 12 kali pertahun di perdesaan, membuat remaja anti narkoba ke sekolah, memanfaatkan sosial media untuk menyebarluaskan informasi bahaya narkoba, membuat spanduk bahaya narkoba berbagai perdesaan, faktor pendukung banyak sumber daya manusia atau pegawai dan sarana beserta prasarana, hambatannya masyarakat takut melapor, tidak ada sarana mengecek jenis narkotika, kewalahan membuat laporan ke pengadilan, tidak ada orang tua anak, orang tua malu melapor, Informasi terputus.