Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Dari Susu Kambing Peranakan Etawah (Capra Aegagrus Hircus) Sebagai Penghasil Antibakteri

Kambing peranakan etawah di Indonesia dipelihara dengan tujuan sebagai penghasil daging dan susu. Susu merupakan salah satu habitat bakteri asam laktat. BAL memiliki senyawa antimikroba yang menghasilkan asam laktat dan juga asam asetat/etanol, karbon dioksida, dan bakteriosin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik isolat BAL dari susu kambing peranakan etawa (Capra aegagrus hircus) dan untuk mengetahui kemampuan isolat BAL dari susu kambing peranakan etawah (Capra aegagrus hircus) dalam menghambat pertumbuhan bakeri E. coli ATCC 25922 dan P. aeruginosa PAO01 yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Unsyiah. Isolasi BAL dari susu kambing peranakan etawah menggunakan media MRSB (De Man Rogosa dan sharpe Broth) dan media MRSA (De Man Rogosa dan sharpe Agar) diperoleh 11 isolat BAL. Hasil pengamatan morfologi koloni menunjukkan karakteristik yang berbeda – beda yaitu bentuk koloni bulat besar, tak teratur, bulat kecil, kumparan, dan bulat sedang. Tepian koloni licin dan bergerigi, elevasi koloni timbul datar, melengkung, dan rata dengan warna koloni putih samar, kuning muda, dan kuning pekat. Seluruh sel berbentuk basil (Gram positif), dan tidak memiliki endospora. Hasil uji biokimia terdapat 4 isolat dengan katalase negatif, dan 6 isolat katalase positif, uji MR/VP (Metil Red- Vouges Pioskaner) terdapat 8 isolat positif dan 3 isolat negatif dalam uji MR, sedangkan uji VP dan uji indol seluruh isolat negatif, Hasil uji TSIA ( Triple Sugar Iron Agar) terdapat 3 isolat memiliki hasil positif yang dapat memfermentasi karbohidrat (glukosa, sukrosa dan laktosa), sedangkan 1 isolat memilki hasil positif sukrosa dan laktosa, 7 isolat negatif ketiga gula, dan seluruh isolat negatif H2S. Berdasarkan identifikasi bakteri asam laktat dari kesebelas isolat merupakan genus Lactobacillus, dan hasil uji biokimia ini diduga LC2, LC3 dan LC8 merupakan spesies L.bulgaricus sedangkan LC9 merupakan spesies L. plantarum, sedangkan isolat LC1, LC4, LC5, LC6, LC7, LC10 dan LC11 termasuk kedalam bakteri L. desidiosus. Hasil uji kemampuan isolat BAL dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli, zona hambat terbesar yaitu isolat LC9 dengan nilai rata-rata 7,87 digolongkan sedang. Sedangkan uji kemampuan isolat BAL dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. aeruginosa untuk 11 isolat digolongkan lemah, karena tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. aeruginosa.