Analisis Kegiatan Ekspor Kopi Antara Kualitas Dengan Harga dalam Perspektif Akad Bai’ As-Salam (Studi Penelitian di CV. Oro Coffee)

Kegiatan ekspor impor merupakan salah satu bentuk pertukaran barang dan jasa melewati batas kepabeanan suatu negara, yang terjadi akibat kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi di dalam negeri, sehingga harus diperoleh dari negara lain. Transaksi ekspor biasanya diawali dengan kegiatan korespondensi antara seller dan buyer, selanjutnya melalui negosiasi dan diteruskan dengan kesepakatan. Hal yang menjadi permasalahan penelitian yaitu Untuk mengetahui bagaimana bentuk akad perjanjian yang disepakati pihak CV. Oro Coffee dengan pihak pembeli terhadap penentuan kualitas dan harga. Kemudian mengetahui cara pihak manajemen CV. Oro Coffee menlakukan kontrak antara kualitas dengan standarisasi harga yang di tetapkan pembeli. Bagaimana tinjauan akad Bai’ As-Salam terhadap kontrak ekspor kopi antara kualitas dan harga., Bagaimana perspektif akad Bai’ As-Salam terhadap kontrak ekspor kopi antara kualitas dan harga. Skripsi ini menggunakan metodeempiris dengan pendekatan yuridis formal dan normatif fiqh muammalah dalam riset ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan cara menggambarkan objek atau subjek penelitian secara apa adanya sesuai dengan realitas dan fakta empirik secara objektif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Wawancara (Interview), Observasi, Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kontrak perjanjian ekspor produk kopi dilakukan dalam perjanjian baku dengan seller untuk meminimalkan risiko. Praktiknya jika seller melakukan kesalahan saat mengirimkan barang pesanan maka seller bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Apabila barang yang dipesan sedang dalam proses pengiriman terjadi kesalahan menjadi tanggung jawab pengirim. Dalam menganalisis sistem pengalihan risiko akad Ba'i as-Salam dalam transaksi ekspor kopi,jika rukun dan syarat tersebut dapat dilaksanakan sepenuhnya maka kegiatan ekspor yang di lakukan oleh CV. Oro Coffee diperbolehkan, meskipun tidak disebutkandalam hukum Syariah, tetapi dalam transaksi Sudah tersirat, yaitu kepercayaan, persetujuan dan kerelaan.