Peran Pesantren Darul Amin Dalam Pembinaan Keragaman Toleransi Di Daerah Perbatasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran Pesantren Darul Amin dalam pembinaan keragaman toleransi di daerah perbatasan dan untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat non-muslim terhadap kegiatan Pesantren Darul Amin dalam pembinaan keragaman toleransi di daerah perbatasan. Penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini menggunakan penelitian kualitatif, karena salah satu gejala sosial yang bisa di selesaikan secara metode kualitatif, yang mana metode tersebut ialah adanya upaya penggalian dan pemahaman pemaknaan terhadap apa yang terjadi di lembaga individu atau kelompok yang berasal dari persoalan sosial kemanusiaan. Lokasi penelitian ini ialah berfokus di Pesantren Darul Amin di Desa Tanoh Alas Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara untuk mendapatkan data informasi penulisan yang dibutuhkan tentunya sangat berkaitan dengan permasalahan penelitian. Berdasarkan dari hasil penelitian didapat ada 11 (sebelas) sumber data hasil wawancara respon masyarakat muslim dan non-muslim terhadap kegiatan Pesantren Darul Amin dalam pembinaan keragaman toleransi di daerah perbatasan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pesantren ini sudah menjalankan perannya dengan baik, selain mengajar agama tetapi juga mengajarkan bagaimana hidup berdampingan dengan masyarakat non-muslim kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mereka pun sudah termasuk perilaku terpuji seperti gotong royong dengan masyarakat sekitar, bahkan masyarakat sangat merasa senang atas apa yang dilakukan oleh santriwan/santriwati disini karena perbuatan mereka mengarahkan ke toleransi atau saling mengahargai walaupun berbeda keyakinan dan respon masyarakat non-muslim terhadap peran pesantren Darul Amin dalam pembinaan keragaman toleransi di daerah perbatasan ini sangat bagus atau positif karena masyarakat sekitar atau khususnya masyarakat non-muslim sangat mendukung terhadap pembinaan keragaman toleransi di pesantren ini sehingga kegiatan ini lebih mudah dijalankan karena tidak ada penolakan dari masyarakat baik itu masyarakat muslim maupun non-muslim.