Peranan Mediator dalam Penyelesaian Sengketa Hubungan Industrial pada Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh (Tinjauan Pasal 58 Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2014 tentang Ketenagakerjaan)

Tari Maghfirah, 160106081 (2021) Peranan Mediator dalam Penyelesaian Sengketa Hubungan Industrial pada Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh (Tinjauan Pasal 58 Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2014 tentang Ketenagakerjaan). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Peranan Mediator dalam Penyelesaian Sengketa Hubungan Industrial]
Preview
Text (Peranan Mediator dalam Penyelesaian Sengketa Hubungan Industrial)
Tari Maghfirah, 160106081, FSH, IH, 082246374519.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini membahas tentang Peranan Mediator dalam Penyelesaian Sengketa Hubungan Industrial, dimana terdapat banyak masalah yang terjadi di perusahaan dengan berbagai macam faktor penyebab perselisihan hubungan industrial seperti perselisihan hak; perselisihan kepentingan; PHK; dan perselisihan antar serikat pekerja dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu dalam menyelesaikan setiap perselisihan hubungan industrial, dibutuhkan peranan mediator sebagai pihak ketiga yang memiliki peran aktif dalam menyelesaikan sengketa dan menciptakan hubungan yang baik antar para pihak. Namun, terdapat beberapa hambatan yaitu kasus yang masuk tidak sebanding dengan jumlah mediator yang ada; tidak hadirnya para pihak; para pihak bersifat anarkis dan tidak adanya iktikad baik. Tujuan penulisan ini untuk menjelaskan faktor penyebab timbulnya sengketa hubungan industrial, peran mediator dalam menyelesaikan sengketa hubungan industrial pada Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, dan hambatan mediator dalam menyelesaikan sengketa yang terjadi. Skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif yaitu menelaah peraturan perundang-undangan serta melakukan penelitian dan mewawancarai langsung kepala mediator di Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh. Dari hasil penelitian ini menunjukkan faktor pemutusan hubungan kerja merupakan penyebab utama perselisihan hubungan industrial. Selain itu, terdapat peranan mediator dalam menyelesaikan hubungan industrial yaitu membantu penyelesaian sengketa serta menciptakan perdamaian antar kedua belah pihak. Akan tetapi, banyaknya kasus yang tertunda diakibatkan karena jumlah mediator tidak sebanding dengan jumlah kasus yang masuk dan juga tidak adanya iktikad baik antar kedua belah pihak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Psikologi > S1 Psikologi
Depositing User: Tari Maghfirah Tari
Date Deposited: 10 Mar 2022 03:02
Last Modified: 10 Mar 2022 03:02
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/20182

Actions (login required)

View Item
View Item