Pelayanan Kesehatan Bagi Pengguna Bpjs Penerima Bantuan Iuran (Pbi) Pada Puskesmas Darussalam Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar

Permasalahan kesehatan masyarakat paling utama di negara-negara berkembang seperti Indonesia bersumber pada aspek utama yaitu aspek fisik dan non fisik. Permasalah yang dimaksud adalah pelayanan yang murah, mudah, kilat serta tidak memandang sudut pandang baik status sosial maupun kelas-kelas tertentu. Oleh karena itu adanya singkatan-singkatan yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat fakir miskin dan tidak mampu didasari pada BPJS Kesehatan non PBI dijadikan PBI. Tujuannya ialah meningkatkan status pelayanan kesehatan di Puskesmas Darussalam. Di Puskesmas Darussalam memiliki angka kunjungan pasien BPJS PBI yang tinggi setiap bulannya serta terdapat keluhan masyarakat bahwa pelayanan yang diterima masih belum efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelayanan kesehatan bagi pengguna PBJS PBI di Puskesmas Darussalam dan bagaimana kompetensi medis dan paramedis di Puskesmas Darussalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Darussalam sudah berjalan dengan baik berkenaan dengan prosedur pelayanan, waktu penyelesaian pelayanan kesehatan PBI, sarana dan prasana yang terdapat di Puskesmas Darussalam yaitu sudah memiliki dasar hukum yang jelas dan sah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 64 tahun 2020 perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Namun dalam perkembangan pelayanan masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang terdapat dibidang pelayanan kefarmasian yakni belum adanya apoteker sebagai pelaku utama pelayanan kefarmasian yang memiliki kewenangan melakukan praktik kefarmasian dan belum tersedia Ultrasonography (USG) untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan. Mengalisa keadaan kompetensis medis dan paramedis membandingkan dan mengevaluasi kompetensi masing-masing. Masih terdapat kesenjangan pada standar kompetensi dokter umum komponen mawas diri dan pengembangan diri unit kompetensi pengembangan pengetahuan baru. Serta masih terdapat kesenjangan pada perawat unit kompetensi pengembangan profesi untuk melanjutkan pendidikan.