Persepsi Masyarakat Emperom Terhadap Keharusan Nikah Tahlil Akibat Talak Tiga (Studi di Desa Emperom Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh)

Yossie Yulia Safrina, 180101063 (2021) Persepsi Masyarakat Emperom Terhadap Keharusan Nikah Tahlil Akibat Talak Tiga (Studi di Desa Emperom Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Persepsi Masyarakat Emperom Terhadap Keharusan Nikah Tahlil Akibat Talak Tiga]
Preview
Text (Persepsi Masyarakat Emperom Terhadap Keharusan Nikah Tahlil Akibat Talak Tiga)
Yossie Yulia Safrina, 180101063, FSH,HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB) | Preview

Abstract

Talak tiga yang dijatuhkan oleh seorang suami kepada istrinya, maka tidak ada rujuk bagi keduanya melainkan seorang istri melakukan nikah tahlil terlebih dahulu, beda halnya dalam kasus yang terjadi di desa Emperom pasangan suami istri melakukan nikah kembali tanpa sang istri melakukan nikah tahlil terlebih dahulu sebagaimana yang diketahui ini adalah suatu perkara yang dilarang dalam agama. Permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah yang pertama, Bagaimana keharusan nikah tahlil akibat talak tiga di desa Emperom Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh, yang kedua, faktor penyebab terjadinya penyimpangan rujuk talak tiga di desa Emperom Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh, dan yang ketiga penyimpangan rujuk talak tiga di desa Emperom Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh dalam tinjauan hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus (Case Study) yaitu menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari yang diamati, instrumen yang digunakan adalah lembar wawancara dan dibantu dengan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa bentuk penyimpangan rujuk yang dilakukan oleh pasangan suami istri tersebut adalah menikah kembali namun tidak sesuai dengan aturan syariat Islam yang telah ditetapkan yaitu talak tiga maka pasangan tersebut tidak boleh rujuk, boleh rujuk kembali dengan syarat bahwa istri harus menikah dengan laki-laki lain dan telah di gauli (bersetubuh) kemudian bercerai dengan tidak dipaksa, setelah masa iddah mantan istri tersebut baru boleh dinikahi kembali oleh mantan suaminya. Faktor yang menyebabkan adalah kurangnya pemahaman ilmu agama, karena tidak mengetahui konsekuensi dalam Islam dan sanksi yang diterima dari desa dan juga orang yang menikahkan pasutri ini tidak melihat jelas alasan mereka melakukan nikah kembali. Penyimpangan rujuk yang dilakukan merupakan perbuatan yang dipandang tercela dalam agama Islam, karena tata cara rujuk yang dilakukan tidak sesuai dengan tuntutan Syari’at Islam karena setelah menjatuhkan talak tiga kepada istrinya, dan kembali menikah dengan istri yang belum melakukan nikah tahlil.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.3 Hukum Perkawinan (Munakahat)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Yossie Yulia Safrina Oci
Date Deposited: 17 Mar 2022 03:02
Last Modified: 17 Mar 2022 03:02
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/20300

Actions (login required)

View Item
View Item