Sistem Pengawasan Pada Keselamatan Pelayaran Pulo Aceh-Ulee Lheue Dan Sistem Penjaminannya Dalam Perspektif Akad Ijârah `Ala Al-Manâfi

Pulo Aceh sebagai salah satu kecamatan dalam wilayah administratif kabupaten Aceh Besar memiliki kebijakan yang unik dalam pelayaran untuk menempuh suatu daerah, yaitu dengan membuat kebijakannya sendiri. Selain itu, pelayaran ini dilakukan dengan menggunakan kapal kayu milik desa yang difasilitasi oleh warga setempat dam penanggung jawab utamanya diserahkan kepada Kepala Desa. Namun ternyata, kebijakan terkait pengawasan dan penjaminan pada keselamatan pelayaran Pulo Aceh masih belum terealisasi sepenuhnya. Kajian ini penulis lakukan untuk menjawab permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pengawasan pihak pengelola kapal terhadap kapal selama pelayaran di Pulo Aceh-Ulee Lheue, bentuk penjaminan yang dilakukan oleh pihak pelayaran Pulo Aceh-Ulee Lheue pada penumpang kapal, perspektif Akad Ijârah `Ala Al-Manâfi terhadap bentuk penjaminan pada pelayaran Pulo Aceh-Ulee Lheue. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Data primer yang diperoleh berasal dari hasil observasi dan wawancara di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengelola kapal pada pelayaran Pulo Aceh-Ulee Lheue telah dilakukan sesuai dengan instruksi dari Dinas Perhubungan. Adapun bentuk pengawasan yang dilakukan oleh pihak kapal yaitu melakukan pengecekan mesin dan perlengkapan keselamatan sebelum berlayar serta menghimbau para penumpang untuk mengikuti peraturan dalam pelayaran. Sistem penjaminan pada pelayaran Pulo Aceh-Ulee Lheue hanya pada keselamatan barang saja, namun tidak memiliki asuransi penjamin keselamatan bagi penumpang. Oleh karena itu, sistem penjaminan pada pelayaran Pulo Aceh-Ulee Lheue belum sesuai dengan konsep akad Ijarah `Ala Al-Manafi.