Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Peningkatan Soft Skill Tenaga Pendidik di SMAN 4 Banda Aceh

Pembinaan untuk tenaga pendidik saat ini lebih banyak mengacu pada pengembangan yang bersifat metodis, seringkali pemimpin kurang memperhatikan aspek afektif yaitu kemampuan Soft Skill guru. Guru hanya terbatas pada aspek pemikiran dan pengetahuan saja, padahal saat ini pengembangan Soft Skill sangat dibutuhkan untuk mendukung guru dalam proses belajar-mengajar, karena Soft Skill memiliki atribut pengembangan kemampuan kepribadian, personal, sosial, komunikasi, dan kecerdasan sosial. Pelatihan Soft Skill yang telah dilakukan kepala sekolah untuk guru dinilai masih belum berjalan maksimal sehingga dibutuhkan perencanaan dan pelaksaan yang lebih baik, hal ini juga berlaku di SMA Negeri 4 Banda Aceh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan dan pelaksanaan kepala sekolah dalam meningkatkan Soft Skill tenaga pendidik dalam belajar mengajar, dan faktor yang mempengaruhi pembentukan Soft Skill tenaga pendidik di SMA Negeri 4 Banda Aceh. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Informan penelitian adalah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, dan Guru. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan Kepala Sekolah dalam meningkatkan soft skill tenaga pendidik di SMA Negeri 4 Banda Aceh yaitu menanyakan kesiapan guru, pemilihan mentor, waktu pelatihan, penyesuaian dana, dan pelatihan harus dilakukan sesuai aturan yang ada. Selanjutnya pelaksanaan Kepala Sekolah dalam meningkatkan soft skill tenaga pendidik di SMA Negeri 4 Banda Aceh yaitu dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh guru, misal pada masa covid, pelaksanaan pelatihan soft skill lebih kepada yang terkait dengan Teknologi Informasi. Faktor yang mempengaruhi pembentukan soft skill tenaga pendidik di SMA Negeri 4 Banda Aceh adalah faktor internal dan faktor eksternal.