Pola Kepemimpinan Pesantren Tgk Chiek Oemar Diyan Dalam Pembinaan Akhlak Santri

Pola kepemimpinan di pesantren merupakan hal yang sangat urgen karena penerapannya sangat berpengaruh terutama kepada para santri. Adapun tujuan penelitian ini ingin mengetahui tentang penerapan pola kepemimpinan, program-program yang dilakukan serta faktor pendukung dan penghambat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan deskripsi analitis, Penelitian dilakukan di pesantren Tgk Chiek Oemar Diyan dengan melakukan wawancara dan observasi dimana data yang diperoleh akan dideskripsikan guna mengetahui persoalan yang diteliti dan bisa memperoleh kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan peneliti; Pola kepemimpinan pesantren Tgk Chiek Oemar Diyan dalam pembinaan akhlak santri, menggunakan pola demokratis. Pengayoman yang demikian terlihat dari sikap yang saling koordinasi dalam menetapkan sebuah aturan. Demikian pula dalam mengatasi masalah yang terjadi dilingkungan pesantren, sikap yang diambil dalam menerapkan sanksi berngakat dari aturan yang telah ditetapkan. Adapun upaya atau program-program yang dilakukan oleh pengurus pesantren dalam pembinaan akhlak santri juga tidak terlepas dari sikap saling koordinasi. Diantara program yang dilakukan adalah membuka pengajian khusus yang berbiara tentang akhlak. Maka dalam merumuskan program-program dilingkungan pesantren pimpinan melibatkan semua divisi guna aturan yang dan program yang dirumuskan bisa dipahami bersama dan berjalan sebagaimana mestinya. Mengenai faktor pendukung dalam membina akhlak santri adalah lingkungan, dimana lingkungan pesantren yang terisolir dalam artian tidak adanya pengaruh dari luar sehingga memudahkan pihak pesantren dalam menerapkan aturan yang tujuannya agar para santri bisa menjadim lebih baik kedepannya. Faktor pendukung lainnya, sarana dan prasarana yang memadai sangat membantu dalam mengawal serta mengkontrol keadaan sehingga tidak ada permasalahan dipesantren yang tidak bisa ditangani. Sedangkan faktor penghambatnya adalah jumlah 1.100 lebih berbanding terabalik dengan juml;ah dewan guru yang sedikit sehingga sulit untuk mendeteksi kesalahan atau pelanggaran ringan yang dilakukan oleh santri. Sebagaimana dijelaskan oleh Ust FH selaku pimpinan yang membenarkan jika jumlah yang berbanding terbalik tersebut menjadi kendala utama yang tidak bisa dielakkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola kepemimpinan pesantren Tgk Chiek Oemar Diyan telah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari jumlah pelanggaran yang terjadi sangat minim terjadi jika dibandingkan dengan jumlah santri ada di pesantren tersebut.