Analisis Unsur Tadlīs Pada Praktik Jual Beli Ikan Kemasan Yang Diawetkan Di PT Doa Sibuah Hati Cabang Banda Aceh (Studi Pada Tempat Pelelangan Ikan Lampulo Banda Aceh)

Jual beli merupakan transaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dalam proses transaksi jual beli, konsumen sangat mengharapkan sebuah transaksi yang bebas dari unsur kecurangan dan ketidakjelasan. Dalam masyarakat masih banyak perilaku jual beli yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sepihak tanpa memperdulikan pihak yang lain dan tidak mengetahui dengan jelas apakah sudah sesuai dengan hukum Islam atau bertentang. Pada PT Doa Sibuah Hati tidak mencantum berat ikan dan bagaimana kualitas ikan pada packingan sehingga menimbulkan ketidaktahuan sepihak menyebabkan kecurangan dan ketidakjelasan. Dalam hipotesa penulis bahwa jual beli pada ikan yang diawetkan yang dilakukan oleh PT Doa Sibuah Hati cabang Banda Aceh dianggap belum sesuai dengan hukum Islam karena adanya kecurangan atau penipuan, selain itu dalam masalah kualitas ikan, adanya percampuran kualitas ikan baik dan tidak baik dan dari kuantitas ikan terletak pada timbangan, dimana ikan tidak ditimbang kembali pada saat pemisahan dalam loyang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik pengawetan ikan kemasan, bagaimana praktik jual beli ikan kemasan yang diawetkan, dan bagaimana praktik jual beli ikan kemasan yang diawetkan di PT Doa Sibuah Hati cabang Banda Aceh menurut Hukum Islam dan kaitannya dengan unsur tadlīs. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan toke bangku dan pekerja pabrik. Hasil dari penelitian pada praktik jual beli ikan yang di awetkan di PT Doa Sibuah hati tidak terdapat unsur tadlīs, karna setiap praktik jual beli yang dilakukan sudah sesuai dengan rukun dan syarat jual beli, serta terdapat juga transparansi informasi yang jelas dari pihak pabrik ke konsumen mengenai kualitas serta kuantitas pada ikan hasil pengawetan baik dari segi bahan pengawetan yang hanya menggunakan sistem pembekuan dan tidak menggunakan bahan pengawet yang berbahaya seperti formalin, dan berat timbangan ikan juga sudah sesuai dengan standar berat pada umumnya.