Pelaksanaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar oleh Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh Pada Kasus Maksiat di Gampong Keudah

Amar ma’ruf nahi munkar menyeru kepada yang baik dan mencegah daripada kemungkaran berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Pelaksanaan Penegakan Syariat Islam di Aceh berdasarkan Qanun Nomor 11
Tahun 2002 Tentang Pelaksanaan Syariat Islam di bidang Ibadah, Aqidah dan Syiar. Dalam pelaksanaan Syariat Islam, Pemerintah Kota Banda Aceh yaitu Satpol PP dan WH sudah melaksanakan dengan maksimal, namun pada kenyataannya di lapangan masih terjadi pelanggaran-pelanggaran Syariat Islam. Untuk persoalan yang hendak dikaji skripsi ini adalah Pertama, bagaimana bentuk pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar oleh Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh pada kasus maksiat di gampong Keudah Kedua, bagaimana hambatan dan kendala pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar oleh Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh di gampong Keudah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data adalah wawancara dan kepustakaan. Berdasarkan penelitian bahwa pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar oleh Satpol PP dan WH kota Banda Aceh pada kasus maksiat di gampong Keudah belum terlaksana dengan baik dibuktikan dengan perbedaan tanggapan dari pihak masyarakat dalam memberikan keterangan mengenai pelaksanaan amar ma’ruf tersebut. Adapun kendala dan hambatan dalam pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar yaitu rendahnya kesadaran masyarakat terhadap larangan larangan kemaksiatan di gampong Keudah, kurang pedulinya antar individu terhadap pelaku kemaksiatan di depan umum. Dari pihak pemerintahan memiliki hambatan seperti tidak merata dan tepat sasaran dalam mensosialisasikan serta melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.