Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada Materi Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar di SMP/ MTs Berbasis Budaya Aceh Barat dan Nagan Raya

Faktanya guru masih memakai RPP terdahulu hanya saja di dalam RPP tersebut guru hanya menambah ataupun mengubah isi sesuai dengan tuntutan pada kurikulum yang berlaku, sehingga tidak terdapat variasi baru pada RPP yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman, selain itu, kurangnya pemanfaatan situs-situs budaya yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran matematika pada materi kesebangunan dan kekongruenan bangun datar di kelas IX. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengidenfikasi berbagai situs kebudayaan di Aceh Barat dan Nagan Raya yang belum tereksplorasi yang bisa dijadikan sebagai perangkat pembelajaran matematika di tingkat sekolah menengah pertama, dan 2) Menguji validasi dan realibilitas dari pengembangan perangkat pembelajaran materi kesebagunan dan kekongruenan bangun datar berdasarkan situs-situs budaya yang ada di Aceh Barat dan Nagan Raya. Dengan menggunakan model pengembangan 4D, namun pada penelitian ini peneliti hanya untuk menghasilkan bentuk akhir perangkat pembelajaran setelah melalui revisi berdasarkan masukan para pakar ahli/praktisi, guru dan data hasil penelitian. Instrumen pada penelitian ini berupa lembar validasi RPP, LKPD, materi ajar, dan angket respon guru. Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan pada penelitian ini terhadap RPP diperoleh 84,1% dengen kategori sangat baik, terhadap LKPD diperoleh 82,3% dengan kategori sangat baik, terhadap materi ajar diperoleh 82,4% dengan kategori sangat baik, dan pada angket respon guru didapatkan hasil skor 4,15 dengan kriteria sangat baik. Dari hasil yang sudah diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran berbasis budaya dengan pendekatan PMR dan model 4D dapat diterapkan dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran