Tradisi Jenguk I Pada Suku Alas (Studi Di Desa Mbarung Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara)

Jumansyah, 170501059 (2022) Tradisi Jenguk I Pada Suku Alas (Studi Di Desa Mbarung Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara). Other thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Tradisi Jenguk I Pada Suku Alas  (Studi Di Desa Mbarung Kecamatan Babussalam  Kabupaten Aceh Tenggara)] Text (Tradisi Jenguk I Pada Suku Alas (Studi Di Desa Mbarung Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara))
Jumansyah, 170501059, FAH, SKI, 081265446880.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Tradisi Jenguk I Pada Suku Alas (Studi di Desa Mbarung Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara). Tradisi Jenguk i merupakan sebuah upacara yang dilaksanakan untuk mensyukuri atas bayi yang baru dilahirkan. Tradisi ini diadakan apabila bayi tersebut telah berusia satu atau dua minggu, namun tradisi ini bisa ditunda pada usia bayi satu sampai tiga bulan hal ini sesuai kesepakatan dari orangtua si bayi. Tradisi jenguk i ini biasanya di pertanggungan jawabkan oleh Tukhang (saudara-saudara dari perempuan), yang terdiri dari perlengkapan pakaian adat Alas, bahan-bahan makanan seperti beras, beras kentan, lauk-pauk dan sayur-sayuran, serta bahan-bahan yang digunakan dalam prosesi pelaksanaan tradisi Jenguk i. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, tradisi jenguk i dilaksanakan pada setiap kelahiran anak, tetapi acara yang paling besar diadakan pada kelahiran anak pertama saja dan umumya diadakan ketika bayi berusia dua atau tiga minggu dari hari kelahirannya. Pelaksanaan jenguk i diadakan oleh pihak kerabat atau keluarga dari istri meliputi biaya dan pelaksanaan kegiatan. Kedua, makna simbolik yang terkandung dalam tradisi jenguk i ialah 1). Makna pakaian adat suku alas, tediri lima macam motif yaitu motif mun berangkat, pucuk rebung, peger dan puter tali. Makna simboliknya ialah: mun berangkat berarti seiya sekata, ke lurah sama menurun ke bukit sama mendaki (bulet lagu umut, tirus lagu gelas). Pucuk rebung berarti pembinaan generasi muda oleh orang-orang tua. Peger dan puter tali berarti persatuan, dimana dalam masyarakat harus diipupuk dan dibina sebaik-baiknya. 2). Makna simbol kuda pada masayarakat suku alas ialah dianggap sebagai simbol Kebebasan, Kecerdasan, dan Kekuatan.3) Makna tepung tawar bagi masyakarat suku alas ialah tahap awal memulai segala prosesi yang akan dilakukan. Ketiga, nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi jenguk i terdiri dari beberapa nilai yaitu nilai budaya, nilai kekeluargaan, nilai musyawarah dan nilai pendidikan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya > 2X6.9 Adat Istiadat
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Jumansyah Jumansyah
Date Deposited: 27 Jun 2022 02:45
Last Modified: 27 Jun 2022 02:45
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/21549

Actions (login required)

View Item
View Item