Pengolahan Limbah Cair Organik Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dengan Metode Fitoremediasi dengan Tumbuhan Kiambang ( Pistia Stratiotes L)

Muhammad Alfasyimi, 150702133 (2022) Pengolahan Limbah Cair Organik Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dengan Metode Fitoremediasi dengan Tumbuhan Kiambang ( Pistia Stratiotes L). Other thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Pengolahan Limbah Cair Organik Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dengan Metode Fitoremediasi dengan Tumbuhan Kiambang ( Pistia Stratiotes L)] Text (Pengolahan Limbah Cair Organik Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dengan Metode Fitoremediasi dengan Tumbuhan Kiambang ( Pistia Stratiotes L))
Muhammad Alfasyimi, 150702033, FST, TL, 085373025313.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Rumah Potong Ayam (RPA) merupakan industri pengolahan ayam hidup menjadi bahan konsumsi yang siap olah. RPA dibedakan atas RPA skala kecil (tradisional) maupun RPA skala besar (pabrik pengolahan ayam). RPA dapat menjadi salah satu penyebab polusi pada lingkungan sekitar. Fitoremediasi dengan sistem wetlands lahan basa buatan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pengolahan Limbah Cair Organik Rumah Pemotongan Ayam (RPA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tumbuhan Pistia Stratiotes L dalam menurunkan kadar pencemar pada pengolahan Air Limbah Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dengan system wetlands lahan basa buatan. Perlakuan terdiri dari 2 varias pada bak reaktor pertama jumlah variasi tanamnya 10 dan pada bak kedua 20 tumbuhan. Dengan variasi waktu selama 5 hari (H5), 8 hari (H8), dan 10 hari (H10). Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah tumbuhan dan lama waktu tinggal berpengaruh terhadap penurunan kadar pencemar pada Limbah Rumah Pemotongan Ayam (RPA). Penurunan kadar pencemar yang paling efektif terjadi pada hari ke 10 pada bak reaktor yang ke 2 dengan jumlah 20 tumbuhan dengan persentase penurunan BOD sebesar 90.9%, COD sebesar 96.78%, dan TSS sebesar 96.27%. Sementara parameter pH mengalami kenaikan selema 10 hari tersebut akan tetapi masih memenuhi baku mutu limah cair. Hasil pengukuran juga menunjukkan bahwa efektifitas penurunan kadar pencemar ditentukan oleh jumlah tumbuhan dan waktu tinggal semakin sedikit jumlah tumbuhan dan singkatnya waktu tinggal maka semakin efektif dalam menurunkan BOD, COD, dan TSS. Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya mikrorganisme pemecah bahan organik tidak sebanding dengan ketersediaan oksigen di dalam limbah, sehingga menyebabkan mikrorganisme tidak mampu memecah bahan organik dengan efektif.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied Sciences) > 620 Engineering and Allied Operations (Ilmu Teknik dan Ilmu yang Berkaitan)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Tehnik Lingkungan
Depositing User: Muhammad Alfasyimi
Date Deposited: 29 Jun 2022 02:45
Last Modified: 29 Jun 2022 02:45
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/21577

Actions (login required)

View Item
View Item