Konsep Tajassus Dalam Pelaksanaan Amar Makruf Nahi Munkar Berdasarkan Penafsiran Surah Al-Hujurat Ayat 12

Tajassus dalam pada Surat al-Hujurat ayat 12 bermakna mencari-cari keburukan seseorang. Pada pendekatan yang lain, ayat-ayat mengenai tajassus seringkali dikaitkan dengan ayat-ayat yang memiliki makna yang cenderung identik seperti buruk sangka, curiga, memata-matai, menyelidiki, dan intelijen. Selain itu, pemaknaan tajassus juga sering dikaitkan dengan fenomena negatif lainnya seperti ghibah, mencela, menggosip, mengunjing, dan merendahkan orang lain. Penelitian ini bersifat kualitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (librarry research). Metode penelitian ini menggunakan sistem content analisis terhadap al-Quran dengan alat interpretasi dari Tafsir al-Misbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi tajassus dalam pelaksanaan amar makruf nahi munkar terbagi dua. Pertama, tajassus dalam ranah yang positif adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk kepentingan yang lebih penting yakni ‘ketahanan negara’. Kedua, tajassus dalam wilayah ‘ketahanan negara’ juga bisa bergeser pada sesuatu yang dilarang dalam Islam. Hal tersebut erat kaitannya dengan kepentingan politis sehingga penggunaan penyadapan disalahartikan dan melanggar wewenang. Hal tersebut terlihat dari berbagai oknum pemerintahan yang menggunakan alat penyadapan negara sebagai tujuan pribadinya seperti upaya menjatuhkan lawan politik, dan mengorek informasi pribadi seseorang.

Kata Kunci: Tajassus, Amar Makruf Nahi Munkar, Al-Hujurat