Sistem Komisi Dan Provisi Kinerja Agen Dalam Pemasaran Rumah Real Estate Menurut Akad Samsarah (Analisis Perjanjian Kompensasi Kinerja Agen Di Kec. Syiah Kuala)

Dalam perjanjian kerja antara perusahaan properti dan agen sebagai marketing untuk penjualan rumah real estate yang telah dibangun dibuat dalam bentuk klausula perjanjian tertulis. Dalam perjanjian dapat dicantumkan komisi dan provisi sebagai upah. Pada penelitian ini, objek kajian pada PT Levita Yalzy Property dan PT Atlanta Global Indo Mandiri yang menggunakan agen sebagai jasa pemasaran. Fokus kajian yaitu bagaimana klausula perjanjian yang disepakati pihak developer dengan agen, berapa tingkat komisi yang diterima agen dan rate provisi yang boleh diambil pada penjualan real estate di Kecamatan Syiah Kuala dan bagaimana tinjauan akad samsarah terhadap komisi dan provisi pada marketing real estate. Metode penelitian yang digunakan dalam bentuk deskriptif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan bahwa klausula perjanjian yang ditetapkan oleh PT Levita Yalzy Property dan PT Atlanta Global Indo Mandiri bahwa pihak agen hanya menerima komisi dari penjualan rumah real estate sedangkan besaran komisi yang diperoleh sesuai dengan tipe rumah yang berhasil dijual. Besaran tingkat komisi yang menjadi hak agen ditetapkan nilainya secara fix bukan dalam bentuk persentase, dan pemberian komisi dilakukan setelah pihak agen menyelesaikan seluruh proses administrasi yang ditetapkan dalam kontrak. Pihak developer tidak mengizinkan pihak agen mendapatkan provisi dari jasa penjualan real estate kepada konsumennya. Seluruh usaha penjualan yang dilakukan oleh agen dan marketing hanya ditetapkan kompensasi hanya dalam bentuk komisi saja. Dan pelaksanaan perjanjian pemasaran rumah real estate yang dilakukan agen dengan pihak developer PT Levita Yalzy Property dan PT Atlanta Global Indo Mandiri tidak bertentangan dengan konsep samsarah baik pada klausula atau implemenntasi kontrak kerja.