Sikap Prasangka Menurut Al-Qur'an Dan Penanganannya Dalam Konseling Islam

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana cara mengidentifikasi ayat-ayat Al-Quran dalam berbagai surat tentang prasangka. 2. Bagaimana mengklasifikasi konsep-konsep prasangka terhadap pengembangan kepribadian klien dalam konseling Islam. 3. Bagaimana penanganan kepribadian klien berdasarkan konsep prasangka menurut beberapa ayat Al-Quran. Adapun tujuan penelitian ini yaitu 1.Untuk mengetahui cara mengindentifikasi ayat-ayat Al-Quran dalam berbagai surat tentang prasangka. 2. Untuk mengetahui cara mengklasifikasi konsep-konsep prasangka terhadap pengembangan kepribadian klien dalam konseling Islam. 3. Untuk mengetahui cara penanganan kepribadian klien berdasarkan klasifikasi konsep prasangka menurut beberapa ayat Al-Quran. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpul data yang ada di pustaka, membaca, mencatat serta mengolah bahan yang berkenaan dengan penelitian ini. Selain itu, dalam teknik pemgumpulan data karya ilmiah ini peneliti menggunakan penyelidikan kepustakaan dengan menelaah buku, tafsir yang berkaitan dengan skripsi ini. Dalam menganalisis data menggunakan teknik content analysis atau analisis isi. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di temui di dalam Al-Quran sebanyak 58 kata prasangka dan 75 buah ayat Al-Quran yang membicarakan tentang prasangka dalam 32 surah yang berbeda. Peneliti juga telah mengklasifikasi kepada beberapa kelompok yaitu, terlalu percaya diri, prasangka baik, prasangka buruk serta ambiguitas. Oleh karena itu, di dalam penanganan sikap prasangka ini menggunakan pendekatan yang lebih humtis-sprittual melalui terapi Al-Quran yaitu metode penalaran logis yang mana bisa menghilangkan sikap kecurigaan dan buruk sangka kepada orang sekeliling karena sikap prasangka ini muncul ketika hati seseorang itu sakit. Kesimpulannya, sikap prasangka ini muncul karena dipelajari dan terbentuk selama mana perkembangan dan juga pengaruh lingkungan sosial. Peneliti menyarankan kepada diri peneliti saudara-saudara kita yang seislam, seiman dan seagama agar menjauhi, serta meninggalkan sifat prasangka buruk terhadap diri sendiri, keluarga, orang lain orang tua, guru teman, suami, isteri, dan anak serta cucu-cucunya. Kembalilah kepada Al-Quran dan Hadith Rasulullah.

Kata Kunci: Prasangka, Al-Quran, Penanganannya, Konseling Islam