Pemahaman Ilmu Qira`At Pada Peserta MTQ di Aceh

Qira`at sab’ah merupakan salah satu cabang yang diperlombakan dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ). Adanya kegiatan festival keagamaan tersebut yakni bertujuan untuk mensyiarkan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan masyarakat. Sehingga dapat menciptakan generasi-generasi yang mengembangkan qira`at Alquran. Akan tetapi, pada perlombaan qira`at sab’ah yang berlaku di Aceh yang diterapkan pada peserta hanya praktek bacaannya saja bukan dari pengetahuan terhadap ilmunya. Hal ini terlihat dari peserta yang mengikuti cabang qira`at sab’ah, minimnya penguasaan mereka terhadap ilmu qira`at, di mana sebagiannya menghafal dan mempraktekkan maqra’nya saja. Permasalahan ini menimbulkan pertanyaan bagaimana eksistensi pengajaran ilmu qira`at pada LPTQ Aceh dan pemahaman tentang teori ilmu qira`at bagi peserta MTQ cabang qira`at sab’ah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif serta mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi pengajarannya bersifat tidak reguler yaitu dilakukan bermusiman tepatnya ketika mendekati masa perlombaan yang dikenal dengan Training Center (TC), sehingga hasil pengajaran qira`at terhadap peserta tidak maksimal. Sedangkan tingkat pemahaman teori qira`at sab’ah pada peserta MTQ di Aceh, penulis mengelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: pertama, kelompok yang paham teori-teori ilmu qira`at. Kedua, kelompok yang kurang paham teori-teori ilmu qira`at. Ketiga, kelompok yang tidak paham teori-teori ilmu qira`at, akan tetapi pada prakteknya mereka bisa mencontohkan bacaan yang diajarkan oleh gurunya.