Asertivitas Ditinjau Dari Latar Belakang Suku Pada Ikatan Pemuda Mahasiswa Aceh Tenggara (IPMAT) Di Banda Aceh

Asertivitas merupakan kemampuan individu untuk dapat mengkomunikasikan keinginan perasaan, pikiran, serta menolak permintaan secara jujur dan terbuka tanpa melanggar hak atau menyinggung perasaan orang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi asertivitas yaitu situasi tertentu lingkungan sekitar dan kebudayaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan asertivitas pada ikatan pemuda mahasiswa Aceh Tenggara (IPMAT) antara suku Alas, suku Batak dan Suku Gayo di Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 548 orang dengan jumlah sampel sebanyak 231, yang diambil menggunakan teknik metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala asertivitas dengan model skala likert analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode one way anova dengan program SPSS 23.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara asertivitas mahasiswa suku alas, suku batak dan suku gayo di Banda Aceh, dengan rata-rata mahasiswa suku alas sebesar 166,9 sedangkan suku Batak sebesar 189,2 dan suku gayo sebesar 174,2. Hasil hipotesis menunjukkan p=0,000 (p<0,05) dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara asertivitas mahasiswa suku Alas, suku Batak dan suku Gayo di Banda Aceh. Mahasiswa Aceh Tenggara suku Batak di Banda Aceh lebih asertif dibandingkan mahasiswa Aceh Tenggara suku Alas dan suku Gayo.