Tindak Pidana Penghinaan dan/atau Pencemaran Nama Baik di Media Sosial dalam Tinjauan Viktimologi (Analisis Putusan Hakim Nomor:13/Pid.Sus/2021/PN.Ttn)

Miratil Hayati, 180104064 (2022) Tindak Pidana Penghinaan dan/atau Pencemaran Nama Baik di Media Sosial dalam Tinjauan Viktimologi (Analisis Putusan Hakim Nomor:13/Pid.Sus/2021/PN.Ttn). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Tindak Pidana Penghinaan dan/atau Pencemaran Nama   Baik di Media Sosial] Text (Tindak Pidana Penghinaan dan/atau Pencemaran Nama Baik di Media Sosial)
Miratil Hayati, 180104064, FSH, HPI, 085373855226.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Pengaruh pidana terhadap korban merupakan hal wajib yang harus dipertimbangkan dalam putusan pidana, viktimologi harus mendapat perhatian penuh oleh para penegak hukum dalam menangani suatu perkara. Terlebih lagi tindak pidana yang menyinggung kehormatan dan nama baik seseorang yang dicemarkan di media sosial, dapat berpengaruh terhadap pandangan dan kenyamanan korban di lingkungan masyarakat seperti pada kasus yang telah diputuskan di Pengadilan Negeri Tapaktuan dengan perkara Nomor:13/Pid.Sus/2021/PN.Ttn dimana pertimbangan viktimologi dalam aspek perlindungan korban dikesampingkan, dengan adanya viktimologi seharusnya dapat melirik korban pada putusan tersebut. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana kedudukan dan perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pencemaran nama baik dalam perkara putusan Nomor:13/Pid/Sus/2021/Pn.Ttn dan bagaimana pertimbangan hakim terhadap perkara putusan Nomor: 13/Pid/Sus/2021/Pn.Ttn dalam tinjauan viktimologi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis yuridis normatif serta menggunakan Statute approach, Conceptual, dan case approach dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dengan pihak yang berkaitan serta data yang bersumber dari perpustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedudukan korban dalam putusan tersebut hanya dapat memberikan keterangan sebagai saksi, perlindungan hukum korban tindak pidana pencemaran nama baik di media sosial menyangkut perlindungan Hak Asasi Manusia. Undang-Undang Nomor 31 tahun 2014 mengatur tentang perlindungan saksi dan korban, tetapi dinilai tidak memberikan kapasitas yang besar. Selanjutnya pertimbangan Hakim pada perkara ini cenderung fokus pada pembuktian unsur-unsur pasal yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum kepada pelaku. Pertimbangan putusan dalam perkara Nomor:13/Pid/Sus/2021/Pn.Ttn kurang memperhatikan aspek viktimologi dalam meringankan dan memberatkan pemidanaan bagi terdakwa. Alasannya karena takaran dampak dari tindak pidana pencemaran nama baik tidak bisa dinilai dengan kapasitas besar serta adanya peran korban di dalam tindak pidana, hal itu termasuk kedalam Victim precipitation teory.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum > 345 Hukum Pidana
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Miratil Hayati Mira
Date Deposited: 26 Jul 2022 02:16
Last Modified: 26 Jul 2022 02:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/22060

Actions (login required)

View Item
View Item