Komunikasi Pemimpin dalam Pengelolaan Konflik Internal di Pesantren Darul Mukhlisin Aceh Tamiang

Konflik internal merupakan hal yang wajar dan sering terjadi antara pendidik di suatu lembaga pendidikan termasuk pesantren karena para pendidik tersebut memiliki berbagai macam pemikiran dan pendapat. Dengan demikian, maka diperlukan sosok pimpinan pesantren yang cakap dalam berkomunikasi sehingga mampu mengelola konflik internal yang terjadi di pesantren Darul Mukhlisin Aceh Tamiang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemimpin dalam pengelolaan konflik internal di pesantren Darul Mukhlisin Aceh Tamiang, hambatan-hambatan pemimpin dalam pengelolaan konflik internal di pesantren Darul Mukhlisin Aceh Tamiang, dan upaya pemimpin dalam pengelolaan konflik internal di pesantren Darul Mukhlisin Aceh Tamiang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Pimpinan Pesantren dan lima orang pendidik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Serta analisis data menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang diterapkan pimpinan pesantren dalam pengelolaan konflik internal, meliputi: 1) mengidentifikasi konflik secara langsung dan berkomunikasi secara tatap muka, 2) konflik diselesaikan secepat mungkin setelah teridentifikasi, 3) memfasilitasi forum diskusi dalam bentuk rapat, 4) solusi diambil berdasarkan keputusan bersama, serta 5) dibantu oleh badan pengasuhan santri dalam penyelesaian konflik. Adapun hambatan yang dihadapi oleh pimpinan pesantren yaitu beberapa pendidik merasa gugup dalam menyampaikan pendapat, tidak ada ruangan khusus untuk rapat penyelesaian konflik, dan adanya pendidik yang salah paham atas pernyataan pimpinan pesantren. Sedangkan upaya pemimpin dalam pengelolaan konflik internal adalah dengan cara akomodasi dan kolaborasi.