Disparitas Putusan Hakim Terhadap Tindak Pidana Penadahan Kendaraan Bermotor (Studi Putusan No 447/Pid.B/2020/Pn Bna Dan No 26/Pid.B/2021/Pn Bna)

Perbedaan penjatuhan pidana untuk kasus yang serupa atau setara keseriusannya tanpa alasan atau pembenaran yang jelas merupakan kegagalan suatu sistem untuk mencapai persamaan keadilan di dalam Negara hukum. Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan metode penelitian hukum normatif empiris atau metode penelitian yang dalam hal menggabungkan unsur hukum normatif yang kemudian didukung dengan penambahan data atau unsur empiris. dalam hal ini, penting dilakukan mengidentifikasi disparitas putusan hakim tindak pidana penadahan kendaraan bermotor dalam Putusan Pengadilan Negeri Banda Aceh. Penyebab terjadinya disparitas pidana yakni dari hukumannya sendiri karena undang-undang memberikan peluang dari minimal ke maksimal, yaitu minimal satu hari dan maksimal empat tahun penjara. Pertimbangan hakim dalam memutusan perkara tindak pidana penadahan kendaraan bermotor terdapat alasan pemberat dan alasan peringan yaitu: Pertimbangan Hakim Putusan No. 447/Pid.B/2020/Pn.Bna Alasan Pemberat : Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat. Alasan Peringan: Terdakwa mengakui terus terang kesalahannya dan Terdakwa tulang punggung keluarga. Pertimbangan Hakim Putusan No. 26/Pid.B/2021/Pn.Bna Alasan Pemberat : Terdakwa mengetahui barang tersebut barang curian. Alasan Peringan: Terdakwa mengakui terus terang kesalahannya dan Terdakwa bersikap sopan selama di persidangan.