Pembacaan Al-Ma’thūrat Pada Santri Dayah Insan Qur’ani Desa Aneuk Batee Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar

Keberadaan Alquran di tengah masyarakat telah melahirkan berbagai bentuk respon yang beragam dan peradaban yang sangat kaya. Salah satunya rutinitas berzikir dengan ayat-ayat Alquran yang terangkum di dalam al-Ma’thūrat. Tradisi membaca al-Ma’thūrat tidak hanya dilakukan secara pribadi oleh masyarakat, tetapi juga menjadi kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga. Seperti Dayah Insan Qurani yang meruntinkan santrinya membaca al-Ma’thūrat setiap hari Minggu setelah shubuh. Meskipun kegiatan ini rutin dilakukan, namun masih ada santri yang kurang memahami makna dari pembacaan al-Ma’thūrat ini. Berdasarkan fenomena ini peneliti akan mengkaji bagaimana praktik dan pemaknaan pembacaan al-Ma’thūrat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui fenomena atau setting sosial yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Hasil di lapangan menunjukkan bahwa latar belakang pelaksanaan kegiatan pembacan al-Ma’thūrat adalah untuk membiasakan santri untuk melakukan hal-hal positif, di luar jadwal khusus mereka menghafal Alquran dapat diselingi dengan membaca al-Ma’thūrat. Kegiatan pembacaan al-Ma’thūrat ini dilakukan secara berjamaah setiap hari ahad ba’da subuh. Di luar jadwal khusus tersebut mereka dapat membacanya secara mandiri dan para santri dianjurkan membaca al-Ma’thūrat karangan Imam Hasan al-Banna. Pemaknaan pembacaan al-Ma’thūrat ini bagi para santri Dayah Insan Qurani diantaranya hati menjadi tenang dan tentram, mendatangkan kemudahan dalam menjalani aktivitas dan kegiatan sehari-hari. Dengan demikian juga memudahkan santri dalam menjalani proses belajar khususnya dalam menghafal Alquran.