Implementasi Program Tahfiz Al-Qur’an di SDN Bueng Cala, Aceh Besar

Dewasa ini, khususnya masyarakat Aceh sangat antusias untuk menyekolahkan anaknya di tempat-tempat yang berbasis Alquran. Penerapan Alquran dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan Islam, salah satunya melalui program Tahfiz Alquran. Pada pelaksanaannya, program tahfiz Alquran bukan hanya diterapkan dan dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan Islam atau pondok pesantren, tetapi program tahfiz Alquran juga telah mulai diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan formal, baik swasta maupun negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan program tahfiz Alquran di salah satu sekolah formal negeri yaitu SDN Negeri Bueng Cala, serta untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program tahfiz Alquran di SDN Bueng Cala, Aceh Besar.
Penelitian ini bersifat penelitian lapangan atau disebut juga dengan Field research, penelitian ini dilakukan dengan menggambarkan, menjelaskan, dan menjawab rumusan masalah yang terjadi ketika melakukan penelitian sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
Hasil dari penelitian ini yaitu implementasi program tahfiz
Alquran pada SD Negeri Bueng Cala adalah sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Terpadu atau biasa disingkat dengan SPT. Program atau sistem ini tergolong masih baru, baru berjalan selama lebih kurang dua tahun, yang diresmikan oleh Pemerintah Aceh Besar di tahun 2019. Program ini mulai dilaksanakan pada kelas IV sampai kelas VI, dengan ketentuan waktu 70 menit per minggu pada setiap kelasnya, pelaksanaan program tahfiz ini berlangsung di kelas masing-masing dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, dan metode tahfiz digunakan di SDN Bueng Cala adalah metode takrir, talaqqi, dan muraja’ah. Adapun hambatan-

hambatan dalam pelaksanaan program tahfiz Alquran di SDN Bueng Cala ialah masih kurangnya tenaga pengajar pada bidang tahfiz Alquran ini, Terbatasnya waktu pembelajaran tahfiz Alquran yang disediakan oleh pihak sekolah, motivasi dan minat peserta didik dalam program tahfiz ini juga masih sangat rendah, dan kurang perhatiannya orangtua peserta didik dalam mengawasi hafalan anak-anak juga menjadi faktor terhambatnya program tahfiz yang dilaksanakan di SDN Bueng Cala, Aceh Besar.