Tanggung Jawab Koordinasi Aparatur Kecamatan Dalam Penertiban Ternak di Aceh Jaya

Irham Rizki, 160105027 (2022) Tanggung Jawab Koordinasi Aparatur Kecamatan Dalam Penertiban Ternak di Aceh Jaya. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Tanggung  Jawab  Koordinasi  Aparatur  Kecamata] Text (Tanggung Jawab Koordinasi Aparatur Kecamata)
Irham Rizki, 160105027, FSH, HTN, 085207891184.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Aparatur kecamatan sebagai pemerintah harus mampu bekerja secara baik dan benar dalam mendampingi camat, termasuk membantu dalam menyelesaikan masalah penertiban ternak, dalam Pasal 11 ayat (3) Qanun Kabupaten Aceh Jaya Nomor 5 Tahun 2013 tentang Penertiban Ternak dinyatakan bahwa aparat kecamatan ikut bertanggung jawab mengkoordinir aparat gampong serta berperan aktif dalam pelaksanaan penertiban ternak. Namun dari pengamatan yang dilakukan masih terdapat kelemahan sehingga tanggung jawab koordinasi aparatur kecamatan tersebut belum berjalan dengan baik. Dari fenomena tersebut perlu adanya penelitian tentang tanggung jawab koordinasi aparatur kecamatan dalam penertiban ternak di Aceh Jaya. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana tanggung jawab koordinasi aparatur kecamatan dalam penertiban ternak di Aceh Jaya dan bagaimana faktor pendukung dan penghambat koordinasi aparatur kecamatan dalam penertiban ternak di Aceh Jaya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan studi lapangan (field research). Adapun hasil penelitian yang didapatkan adalah tanggung jawab koordinasi aparatur kecamatan dalam penertiban ternak di Aceh Jaya belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari tidak lancarnya komunikasi aparatur kecamatan dengan aparat desa dalam proses penertiban ternak di Aceh Jaya, kemudian aparatur kecamatan di Aceh Jaya juga belum memiliki kesadaran akan pentingnya berkoordinasi dalam proses penertiban ternak. Adapun faktor pendukung tanggung jawab koordinasi aparatur kecamatan dalam penertiban ternak di Aceh Jaya yaitu adanya sosial media sebagai alat komunikasi yang efektif. Sedangkan faktor penghambat tanggung jawab koordinasi aparatur kecamatan dalam penertiban ternak di Aceh Jaya yaitu komunikasi yang sedikit sulit antara aparatur kecamatan dengan aparat desa dikarenakan jaringan internet atau jaringan telepon yang masih belum terjangkau hingga ke desa terpencil, begitu pula dengan kondisi sosial masyarakat yang masih menganggap hal ini bukan masalah yang penting.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Tata Negara
Depositing User: Irham Rizki
Date Deposited: 05 Aug 2022 02:49
Last Modified: 05 Aug 2022 02:49
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/22309

Actions (login required)

View Item
View Item