Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Praktik Jual Beli Istishna’ Pada Desain Interior Di Kota Banda Aceh

Akad Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan barang (Mustashni) dan penjual barang (Sani’). Desain interior adalah suatu perencanaan dalam menata suatu ruangan, dengan tujuan untuk menciptakan ruangan yang nyaman untuk ditempati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Praktik jual beli Istishna’ pada Desain Interior di Kota Banda Aceh dan Praktik Jual Beli Desain Interior di Kota Banda Aceh ditinjau dari perspektif akad Istishna’. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan data primer yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan (Field Research) serta data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan (Library Research). Hasil penelitian yang penulis dapatkan bahwa Praktik jual beli istishna’ pada desain interior di kota Banda Aceh yang dilakukan dengan cara adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu pihak penjual dan pembeli pada penyetoran uang dilakukan setelah barang selesai, dan pembeli dapat menentukan setiap model atau keinginan barang yang sesuai yang diharapkan para pembeli. Praktik jual beli desain interior di kota Banda Aceh yang ditinjau dari perspektif akad istishna’ tersebut hukumnya sah selama tidak ada dalil yang melarangnya dan tidak bertetangan dengan hukum islam karena tidak merugikan salah satu pihak.