Peluang Dan Tantangan Zakat Hasil Perkebunan Kelapa Sawit (Studi Kasus Pemahaman Kewajiban Masyarakat Di Kecamatan Trumon Timur)

Penelitian ini berjudul “Peluang dan Tantangan Zakat Hasil Perkebunan Kelapa Sawit (Studi Kasus Pemahaman Kewajiban Masyarakat di Kecamatan Trumon Timur)” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peluang dan tantangan zakat hasil perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Trumon Timur. Kemudian untuk mengetahui sejauh mana kendala dalam penerapan zakat hasil perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Trumon Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peluang dan tantangan zakat hasil perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Trumon Timur, peluang untuk mengeluarkan zakat dari hasil perkebunan kelapa sawit cukup besar, pada umumnya sebagian masyarakat disana memiliki lahan perkebunan sawit yang sangat luas, hasil panen nya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan bahkan lebih, tantangannya dari pihak baitul mal tidak mengeluarkan surat edaran karena masyarakat setempat berpegang teguh mazhab Syafi’iyah dan mengapa tidak ada surat edaran dari baitul mal untuk penetapan wajib mengeluarkan zakat dari hasil perkebunan kelapa sawit karena tidak adanya fatwa dari MPU Aceh mengenai kewajiban mengeluarkan zakat dari hasil perkebunan kelapa sawit. Selain itu ada beberapa masyarakat yang ingin mengeluarkan zakat dari hasil perkebunan kelapa sawit karena masyarakat disana merasa memiliki hasil lebih akan tetapi mereka tidak tau cara mengeluarkan zakat perkebunan kelapa sawit mereka hanya memberikan sedekah kepada fakir miskin, pembangunan masjid, pembangunan pesantren, dan santunan anak yatim dan kegiatan agama lainnya. Oleh karena itu, kendala dalam penerapan zakat hasil perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Trumon Timur tentang pemahaman masyarakat terhadap zakat dari hasil perkebunan kelapa sawit terjadinya perbedaan pendapat di kalangan para ulama, yang menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Dan mereka tidak mengetahui zakat kelapa sawit itu wajib menurut pendapat lain, sehingga masyarakat merasa tidak memiliki kewajiban dan tanggung jawab dari hasil kelapa sawit. Karena mereka berpegang teguh mazhab Imam Syafi’i kalau pendapat Imam Syafi’i mengata tidak ada kewajiban mengeluarkan zakat dari hasil perkebunan kelapa sawit dikarnakan sawit bukan merupakan makanan pokok, pada umumnya masyarakat di sana bermazhab Syafi’i.