Dampak Covid-19 Terhadap Program Hafalan Alquran Pada Siswa/i Di SMPIT Al-Fityan Gampong Reuloh Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar

Menghafal Alquran biasa dilakukan dengan metode belajar talaqqi/musyafahah yang mensyaratkan perjumpaan secara langsung antara murid dengan guru. Namun, pada era Covid-19 ini pemerintah mengambil tindakan untuk menghentikan penyebaran virus dengan menerapkan protokol kesehatan seperti membatasi kegiatan masyarakat. Segala kegiatan belajar-mengajar termasuk kegiatan belajar menghafal Alquran dilakukan secara daring (dalam jaringan) yaitu pembelajaran yang dilaksanakan tanpa perjumpaan langsung antara guru dan murid. Peneliti ingin melihat sejauh mana dampak terhadap program hafalan Alquran selama Covid-19 dan bagaimana strategi guru dalam menghadapi dampak Covid-19 terhadap program hafalan Alquran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan (field research), data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Peneliti menemukan adanya dampak Covid-19 terhadap program hafalan Alquran. Secara umum Covid-19 berdampak negatif pada kualitas (kelancaran dan kefasihan tajwid) juga berdampak positif pada kuantitas (jumlah) hafalan Alquran. Strategi guru dalam mengatasi dampak Covid-19 terhadap program hafalan Alquran ialah mengevaluasi harian setiap siswa/i yaitu dengan memberi tugas setiap selesai satu materi yang telah guru ajarkan kepada Siswa/i untuk mengetahui tingkat kepahaman siswa/i tersebut. Guru menerapkan ujian hafalan Alquran setiap kenaikan surah/juz, jika tidak lancar siswa/i tersebut tidak dibenarkan naik ke juz selanjutnya. Bagi siswa/i yang mempunyai target mengkhatamkan Alquran, guru membuka program hafalan baru yaitu program percepatan Alquran dimana program tersebut berjalan selama sebulan khusus menghafal Alquran tanpa adanya kegiatan formal.

Kata kunci: Dampak, Hafalan Alquran, Covid-19