Pemberdayaan Mustahik Zakat Melalui Program Gampong Produktif di Baitul Mal Aceh

Salah satu tujuan dari pengelolaaan zakat dalam bentuk pemberdayaan ekonomi para mustahik golongan miskin adalah untuk mewujudkan kemaslahatan yang lebih luas di kalangan mereka sebagai senif utama dan priroritas penerima manfaat zakat. Karena itu model-model pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga amil dalam berbagai bentuk kemasan program harus mengutamakan kelompok ini dan wajib dipastikan tetap berada dalam koridor syariah. Baitul Mal sebagai lembaga zakat resmi milik pemerintah Aceh dituntut dan dianggap mampu serta kreatif dalam membuat program -program pemberdayaan secara produktif. Apa yang selama ini diharapkan masyarakat kepada lembaga-lembaga amil agar kepada mustahik jangan hanya diberikan ikan tetapi juga pancingnya, nampaknya sudah terakomodir, walaupun belum dalam parti besar, karena sesuai dengan kemampuan cash butget dan koleksi dana yang mampu dipungut. Distribusi atau pendayagunaan zakat di Indonesia dan khususnya di Aceh telah didayagunakan secara produktif yakni zakat diberikan dalam bentuk bantuan modal usaha kepada kelompok kerja masyarakat miskin.. bahkan zakat juga diberikan dalam bentuk produktif kreatif seperti beasiswa, pelatihan, dan training-training kepada mustahik yang juga menjadi program andalan,
Dengan demikian pendayagunaan dana zakat dalam bentuk produktif untuk para mustahik adalah suatu pola yang patut untuk dikembangkan tanpa harus menghentikan bantuan langsung tunai (konsumtif) kepada masyarakat seperti program fakir uzur untuk seumur hidup mereka. Buku Monograf ini disusun untuk memberi pencandraan tentang pemberdayaan masyarakat mustahik zakat yang dilakukan oleh badan amil sekaligus ikut meramaikan khazanah filantropi khususnya dilihat dari aspek operasional distribusi dan pendayagunaan zakat.
Disadari bahwa monograf ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu sangat diharapkan adanya masukan dan saransaran yang bersifat membangun untuk perbaikan kemudiannya. Akhirnya kepada Allah jualah kita berserah diri. Demikian kiranya monograf ini dapat membantu pengembangan kajian tentang pemberdayaan zakat untuk kemajuan dan kemaslahatan masyarakat miskin khususnya para mustahik zakat. Harapan untuk meringankan penderitaan mereka dan berubah status mustahik hari ini menjadi muzakki masa depan merupakan ekspektasi yang terpuji dan mulia.