Bimbingan Islami Untuk Pembinaan Sikap Optimis Klien Berdasarkan Al-Qur’an Surah Ali-Imran Ayat 139

Fokus utama masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, yaitu: bagaimana pembinaan sikap optimis klien melalui bimbingan Islami ditinjau berdasarkan surah Ali-Imran ayat 139? berdasarkan fokus masalah ini, maka dijabarkan menjadi beberapa pokok pertanyaan penelitian meliputi: (1) bagaimana gambaran sikap optimis menurut Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 139? (2) bagaimana membina sikap optimis klien melalui bimbingan Islami berdasarkan Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 139? sedangkan tujuannya yaitu untuk mengetahui gambaran sikap optimis menurut Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 139 dan pembinaan sikap optimis klien melalui bimbingan Islami berdasarkan Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 139. Penelitian ini menggunakan metode content analisis (analisis isi) dan metode maudhu’i dipergunakan untuk mengkaji kandungan Al-Qur’an yang berkaitan dengan persoalan yang telah ditetapkan sehingga memperoleh pengetahuan Qur’ani. Temuan penelitian ini merujuk pada pokok-pokok pertanyaan diatas. Adapun terkait ayat sikap optimis ditemukan dalam surah Ali-Imran ayat 139 yaitu: jangan bersikap lemah dan jangan bersedih hati kamulah yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang-orang yang beriman. Ayat ini dijadikan sebagai motivasi bagi klien/individu yang pesimis agar menyadari akan potensi yang dimilikinya sehingga dalam menghadapi masalah dalam kehidupan klien selalu bersikap optimis. Selanjutnya ungkapan sikap optimis tersebut dikembangkan dalam bimbingan Islami. Kesimpulannya adalah sikap optimis memiliki landasan dalam surah Ali-Imran ayat 139 digambarkan dengan peristiwa perang uhud, dalam pelaksanaan bimbingan Islami konselor memasukkan nilai-nilai keislaman yang terkandung di dalam ayat Al-Qur’an untuk membina klien berupa dorongan kepada klien untuk senantiasa memaksimalkan potensi yang diberikan oleh Allah dengan penuh keyakinan dan percaya diri agar tidak menjadi individu makhluk Allah yang lemah. Penelitian ini hanya mengkaji satu ayat Al-Qur’an saja yang terkait dengan judul penelitian, oleh karena itu kepada peneliti selanjutnya diharapkan mengkaji lebih luas dan mendalam terkait ayat-ayat Al-Qur’an tentang sikap optimis.