Kerjasama Humas dengan Komite dalam peningkatan Kualitas Pembelajaran di SMP IT Nurul Ishlah Banda Aceh

Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa fenomena yang ditemukan oleh peneliti dilapangan, untuk kualitas pembelajaran perlu dipertahankan oleh sekolah agar mampu bersaing dengan sekolah di tingkat SMP Se-kota Banda Aceh. Berbagai prestasi yang telah diraih oleh siswa dan siswi. SMP ini memiliki keunggulan tersendiri tentunya dari Program Tahfidzul Al-Qur’an. Didalam peningkatan kualitas pembelajaran perlu adanya kerjasama antara sesama warga sekolah,upaya guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, serta kerjasama dengan wali murid hal ini dikarenakan kerjasama merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh dalam peningatan kualitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola peningkatan kualitas pembelajaran untuk mengetahui apa saja program kerjasama sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran, untuk mengetahui implentasi kerjasama humas dan kendala apa saja yang dihadapi. Riset ini mengunakan tata cara deskriptif serta dianalisa dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam riset ini merupakan Waka Humas serta 2 orang guru didalam pendidikan. Metode pengumpulan informasi didalam riset ini mengunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Bersumber pada hasil riset ini menampilkan jika pertama: pola peningkatan kualitas pembelajaran di SMP IT Nurul Islah, meliputi perncanaan, pelaksanaan, dan mengatifkan siswa. Kedua: program kerjasama hubungan sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran, dalam pelaksanaan program perlu adanya kerjasama guru, siswa, sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran, serta menciptakan lingkungan yang baik. Ketiga: implementasi kerjasama humas dan kendala apa saja yang di hadapi di dalam peningkatan kualitas pemebelajaran, penerapan kerja sama humas ialah melakukan kerjasama di luar sekolah berupa instansi, sekolah-sekolah, masyarakat di sekitar sekolah dan melibatkan orang tua murid, didalam implementasi sudah berjalan sesuai apa yang direncanakan dan diprogramkan, persoalan yang dihadapi ia lah terkait waktu, sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta dana yang terbatas.