Nafkah Keluarga Selama Khuruj dalam Perspektif Jamaah Tabligh di Desa Lamme Garot Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar

Urwatul Wusqa, 180303042 (2022) Nafkah Keluarga Selama Khuruj dalam Perspektif Jamaah Tabligh di Desa Lamme Garot Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Nafkah Keluarga] Text (Nafkah Keluarga)
Urwatul Wusqa, 180303042, FUF, IAT, 085270051355.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Apabila kedua pasangan telah terikat dalam pernikahan, maka tanggungan nafkah menjadi kewajiban suami. Masalah tersebut diisyaratkan dalam surah al-Baqarah ayat 233 yaitu kewajiban suami menanggung nafkah keluarga dengan cara yang baik dan sesuai dengan kesanggupannya. Fenomena yang terjadi sekarang terdapat kelompok Jamaah Tabligh yang sering meninggalkan keluarga mereka untuk khuruj selama 3 hari, 40 hari dan 4 bulan sehingga tidak dapat memenuhi nafkah. Oleh karena itu, yang menjadi topik kajian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman nafkah dan bagaimana praktik pemberian nafkah keluarga Jamaah Tabligh selama khuruj di Desa Lamme Garot Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan (field research), data diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap sembilan informan terpilih dari keluarga Jamaah Tabligh. Selanjutnya data diolah secara deskriptif melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman pemberian nafkah menurut perspektif keluarga Jamaah Tabligh yaitu sesuai kemampuan suami dan adat setempat. Pemahaman tersebut secara garis besar telah sesuai dengan sumber-sumber hukum Islam, seperti Alquran, hadis, ijmak ulama maupun aturan negara. Dalam hal praktik pemberian nafkah keluarga Jamaah Tabligh selama khuruj telah memenuhi standar dalam hal nafkah lahir, dimana tidak ada anggota Jamaah Tabligh yang menelantarkan keluarganya juga tidak ditemukan keluarga yang mengeluh terkait masalah pemberian nafkah. Sementara dari segi nafkah batin khususnya hubungan suami-istri, para anggota Jamaah Tabligh tidak dapat memenuhinya, hal ini karena adanya perbedaan lokasi kediaman mereka namun para istri mereka rela dan tidak mempersoalkan hal tersebut. Adapun nafkah batin dalam bentuk kasih sayang selama khuruj, sebagian keluarga tetap memiliki komunikasi yang baik meskipun terbatas. Sementara sebagian lainnya sama sekali tidak dapat berkomunikasi selama khuruj, sehingga menyebabkan kurang respeknya anak-anak mereka terhadap orangtua selama ayahnya khuruj karena harus terputus komunikasi dan juga keabsenan sosok ayah dalam keseharian mereka.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Urwatul Wusqa Wusqa
Date Deposited: 24 Aug 2022 02:41
Last Modified: 24 Aug 2022 02:41
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/22643

Actions (login required)

View Item
View Item