Konsep Tasamuh Menurut Al-Quran Dan Relevansinya Dengan Kepribadian Konselor Konvensional

Penelitian ini membahas tentang relevansi di antara konsep tasamuh menurut Al-Qur’an dan kepribadian konselor konvensional. Keberhasilan sebuah layanan konseling ditentukan oleh berbagai aspek, salah satunya adalah konselor memiliki kepribadian yang utuh. Dalam melayani klien yang beragam latar belakang, konselor dituntut untuk memiliki kualitas kepribadian yang ideal. Bagi klien yang mempunyai keragaman dan keunikan, maka sangat ideal apabila konselor menambah berbagai nilai-nilai kepribadian dengan mempraktikkan pendekatan Islami pula. Penelitian ini bertujuan untuk melihat (1) Konsep tasamuh yang dianjurkan dalam Al-Qur’an, (2) Kompetensi Kepribadian yang harus dimiliki oleh konselor konvensional, (3) Relevansi diantara konsep tasamuh dalam Al-Qur’an dengan kepribadian konselor konvensional. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep tasamuh menurut Al-Qur’an memiliki relevansi yang kuat dengan kepribadian konselor konvensional. Pernyataan ini didasari dari temuan penelitian yaitu: Pertama, dilihat dari konsep tasamuh menurut Al-Qur’an yang mengandungi tiga aspek nilai yaitu (1) berlapang dada dan memaafkan dalam surah An-Nur ayat 22 dan surah Al-Baqarah ayat 109, (2) bertoleransi dalam surah Al-An’am ayat 108, surah Al-Hujurat ayat 13 dan surah Al-Kafirun ayat 1-6 dan (3) berbuat baik dan berlaku adil terhadap non muslim dalam surah Al-Mumtahanah ayat 8-9. Kedua, dilihat dari kepribadiaan konselor konvensional yang mengandungi empat aspek nilai yaitu (1) nilai beriman dan bertakwa kepada tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, (2) nilai menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas dan kebebasan memilih, (3) nilai menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat, dan (4) nilai menampilkan kinerja berkualitas tinggi.