Internalisasi Etika Berbicara Santri kepada Guru (Penelitian pada Dayah Terpilih di Bireuen Aceh Utara)

Sri Suyanta, 2026096701 (2020) Internalisasi Etika Berbicara Santri kepada Guru (Penelitian pada Dayah Terpilih di Bireuen Aceh Utara). Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Unversitas Muhammadiyah Aceh, 7 (1): 4. pp. 33-56. ISSN 2337-7364 (Print), 2622-9005 (Online)

[thumbnail of Internalisasi Etika Berbicara Santri kepada Guru (Penelitian pada Dayah Terpilih di Bireuen Aceh Utara)] Text (Internalisasi Etika Berbicara Santri kepada Guru (Penelitian pada Dayah Terpilih di Bireuen Aceh Utara))
Jurnal Ilmiah Pedagogik Vol 7 No 1 (2020).pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (528kB)

Abstract

Fokus kajian ini adalah etika berkomukasi komunitas dayah, yaitu santri kepada gurunya. Secara umum, pola komunikasi di dayah terikat dengan aturan etika dan nilai-nilai yang hidup pada masing-masing dayah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan populasi seluruh dayah di Bireun Aceh Utara dan sampel yang terpilih adalah dayah terpadu Ummul Aiman dan dayah tradisional Darul Istiqamah. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan wawancara yang selanjutnya dianalisis dengan cara editing, reduksi, dan penyajian data. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa dalam praktiknya, saat hendak mengikuti pendidikan baik di Dayah Ummul Aiman maupun Dayah Darul Istiqamah, santri diserahkan oleh orangtuanya kepada guru untuk dididik. Di saat menjadi bagian dari dayah, maka santri dibina sehingga memiliki akhlak mulia, patuh, tunduk kepada guru dan tidak boleh membantah, apalagi kepada teungku atau pimpinan dayah. Dalam berinteraksi, santri dibiasakan berbicara atau menyampaikan maksudnya dengan sopan dan suara lemah lembut. Saat teungku menerangkan pelajaran atau berbicara, maka santri mendengarkan, dan pantang membantah atau menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan gurunya. Di sinilah etika berbicara santri kepada gurunya terjalin dengan penuh kesantunan dan rasa hormat, dan takdhim kepada gurunya. Di dayah, sikap takdhim dan kepatuhan murid kepada gurunya adalah mutlak dan tidak boleh putus, artinya berlangsung seumur hidup. Sikap ketakdhiman ini ditunjukkan dalam seluruh aspek kehidupannya, baik dalam kehidupaan keagamaan, kemasyarakatan, maupun urusan personal lainnya.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Internalisasi Etika, Komunikasi Santri, Guru
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 370 Education (Pendidikan)
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Sri Suyanta Harsa
Date Deposited: 31 Aug 2022 02:49
Last Modified: 31 Aug 2022 02:49
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/22768

Actions (login required)

View Item
View Item