Peran Polisi Wanita dalam Menagani Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak ditinjau Menurut Qanun Jinayat Aceh

Kebanyakan kasus terkait anak dan perempuan menjadi terhambat diakibatkan karena ketakutan yang dialami oleh mereka sehingga dalam proses penyelidikan menjadi berlarut-larut. Kasus yang melibatkan anak membutuhkan pelayanan khusus dan dukungan sosial dari para aparat kepolisian dalam menanganinya agar tidak menimbulkan trauma bagi si anak. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana peran polisi wanita dalam menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak, yang akan dijawab menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Untuk memperoleh data yang akurat juga digunakan metode wawancara dalam mengumpulkan data. Polisi wanita yang berada di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Polres Aceh Jaya memiliki peran aktif pada proses penyidikan, dimana polisi wanita bertugas dan bertanggungjawab menangani anak korban dalam memberikan keterangan dan juga memberikan perlindungan bagi anak korban. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, telah menjelaskan terkait dengan peran dan tanggungjawab negara dalam penyelenggara perlindungan bagi anak. Qanun Jinayat Aceh juga memuat aturan mengenai pelecehan seksual. Dalam Qanun acara Jinayat Aceh polisi wanita tidak disebutkan secara jelas. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menangani kasus pelecehan seksual terhadap anak, polisi wanita memiliki peran yang sangat penting dimana pendekatan yang dilakukan oleh polisi wanita dapat mempermudah proses peyidikan.