Persepsi Masyarakat Terhadap Umah Pitu Ruang (di Kabupaten Bener Meriah)

Lisa Mala Hikmah, 180401003 (2022) Persepsi Masyarakat Terhadap Umah Pitu Ruang (di Kabupaten Bener Meriah). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Umah Pitu Ruang] Text (Umah Pitu Ruang)
Lisa Mala Hikmah, 180401003, FDK, KPI, 082220704098.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Umah Pitu Ruang merupakan rumah adat masyarakat Gayo, Hunian berbentuk panggung ini merupakan warisan budaya yang ditinggalkan oleh leluhur suku Gayo, Rumah adat merupakan simbol satu kesatuan yang dimiliki oleh suatu suku, begitu juga Umah Pitu Ruang, melambangkan sisi kesatuan dan kehidupan masyarakat Gayo. Akan tetapi pada saat ini ciri khas suku Gayo (Umah Pitu Ruang) sudah jarang terlihat, dapat dihitung berapa unit lagi yang tertinggal, jika dilihat dari kondisi alam, Kabupaten Bener Meriah masih mampu menghasilkan kayu yang bermutu untuk membangun hunian tersebut. Tentu saja hal ini memiliki dampak besar bagi generasi mendatang, dikarenakan kurang atau tidak mengetahui bagaimana ciri khas suku Gayo asli yang tertuang dalam bentuk rumah adat, dengan ini penulis ingin mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadap Umah Pitu Ruang, sehingga lebih memilih membangun rumah dengan tipe modern dari pada Umah Pitu Ruang dan apa yang menyebabkan masyarakat Gayo, tidak lagi membangun Umah Pitu Ruang, sebuah penelitian kualitatif berbentuk Deksriptif Analisis, menguraikan tentang bagaimana pandangan masyarakat terhadap Umah Pitu Ruang melalui komunikasi antarpribadi (interpersonal), komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian informasi secara langsung baik secara verbal maupun nonverbal, antara dua orang atau kelompok kecil, sehingga mendapatkan umpan balik secara langsung, bagi sipengirim dan penerima pesan, terdapat dua persepsi masyarakat terhadap Umah Pitu Ruang, pertama masyarakat beranggapan bahwa rumah adat tersebut merupakan kepemilikan seorang raja beserta jajaranya, reje, banta, imem, petue, panglime, kepala akal, dan harie. Kedua masyarakat memiliki persepsi terhadap Umah Pitu Ruang ialah rumah yang dihuni oleh beberapa keluarga, masing-masing keluarga menempati ruangan pada Umah Pitu Ruang, rumah adat ini melambangkan kesatuan dan sosial masyarakat Gayo, Penyebab masyarakat Gayo tidak membangun rumah adat ini karena perkembangan zaman, terdapat salah satu bahan baku yang saat ini sudah sulit ditemukan, tidak mengetahui tata letak pada bangunan, tidak mengetahui bagaimana tehnik pembangunan Umah Pitu Ruang dan fungsi rumah tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Lisa Mala Hikmah Lisa
Date Deposited: 06 Sep 2022 02:39
Last Modified: 06 Sep 2022 02:39
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/22943

Actions (login required)

View Item
View Item