Metode Pengendalian Emosi Negatif Konselor Dalam Proses Kpnseling (Studi Analisis pada Hadis Rasulullah SAW)

Setiap manusia mempunyai perasaan yang berbeda-beda. Emosi memegang peran penting dalam kehidupan manusia karena dapat memberikan warna kepada kepribadian seseorang, aktivitas bahkan kesehatan jiwanya. Terkadang sering terjadi pertentangan antara satu individu dengan yang lain. Pertentangan tersebutakan menjadi masalah karena tidak dapat mengembalikan emosi dengan baik. Dalam sebuah layanan bantuan, khususnya konseling Islam yang melibatkan seorang konselor dan klien Islam, dimana klien dan konselor tersebut memiliki perasaan yang berbeda. Dalam hal ini diperlukan pemahaman konselor tentang bagaimana cara mengendalikan emosi dalam proses wawancara konseling sehingga tidak terjadi pertentangan antara konselor dengan klien. Untuk itu, maka pengendalian emosi yang dipraktikkan oleh Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari sangat tepat untuk dijadikan pedoman dan pilihan. Adapun tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya emosi negative pada konselor dalam proses wawancara konseling, mengetahui metode-metode yang digunakan untuk mengatasi emosi negatif dan untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan emosi negatif dalam proses wawancara konseling menurut perspektif hadits Rasulullah SAW. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis isi. Sumber data primer dari kitab-kitab hadits serta data sekunder dari buku-buku yang relevan dengan nilai. Sedangkan teknik analisis data yang dilakukan adalah menetapkan masalah (topik) yang akan dibahas, menghimpun data-data terkait, dan mendeskripsikan cara pengendalian emosi dalam konseling berdasarkan hadits Rasulullah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya emosi adalah internal dan eksternal. Internal yaitu faktor yang timbul darin konselor sendiri sedangkan eksternal yaitu muncul ketika seseorang berada dilingkungan sekitarnya. Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengasati emosi adalah metode mengatasi kecemasan dengan rencana, metode desemsititasi, emotional congruence dan kontrol emosi. Sedangkan cara mengendalikan afeksi menurut Rasulullah adalah dengan cara mempelajari, menekuni, dan menguasai wasiat dan sabda-sabda dari Rasulullah agar konselor mampu mengandalikan perasaannya ketika melaksanakan proses wawancara konseling sesuai dengan hadits-hadits dari Rasulullah, agar proses wawancara konseling dapat berjalan dengan efektif.