Hubungan antara Kesepian dengan Nomophobia pada Mahasiswa Merantau di Banda Aceh

Kesepian merupakan suatu perasaan yang muncul akibat kurangnya hubungan interpersonal yang dimiliki dan dianggap tidak memuaskan. Salah satu cara untuk mengalihkan kesepian adalah dengan menggunakan ponsel. Penggunaan ponsel secara berlebihan dapat menyebabkan nomophobia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan nomophobia pada mahasiswa merantau di Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi product moment. Alat ukur penelitian ini yaitu skala kesepian yang dikembangkan berdasarkan aspek-aspek kesepian oleh Peplau dan Perlman (1981) dengan koefisien reliabilitas = 0,962 dan skala nomophobia yang dikembangkan berdasarkan aspek-aspek nomophobia oleh Yildirim dan Coreia (2014) dengan koefisien reliabilitas = 0,923. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa rantau yang berstatus aktif di perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 200 responden. Hasil penelitian menemukan koefisien korelasi r = 0,209 dengan p = 0,002 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kesepian dengan nomophobia pada mahasiswa rantau di Banda Aceh. Artinya semakin tinggi kesepian maka semakin tinggi nomophobia yang dialami oleh mahasiswa merantau di Banda Aceh. Begitu pula sebaliknya semakin rendah kesepian maka semakin rendah nomophobia yang dialami oleh mahasiswa merantau di Banda Aceh.