Analisis Rencana Strategi Dan Pembangunan Kabupaten Pidie Pada Sektor Pertanian 2017-2020

Rencana strategis pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Pidie periode 2017-2020 mengalami berbagai tantangan. Hal ini di perkuat dengan beberapa keterangan dari masyarakat yang mengaku belum mendapatkan dampak langsung dari kebijakan PemKab Pidie dalam hal sektor pertanian. Dengan total luas lahan 26.826 ha lahan basah dan 1.101,46 ha lahan kerin yang tersebar di 23 Kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak dari kebijakan program PemKab Pidie dalam mencapai peningkatan produksi, menurunkan inflasi, meningkatkan pendapatan petani dan ketahanan pangan. Penelitian ini menggunakan teori kebijakan publik dan teori pembangunan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Pidie 2017-2020 mengalami penurunan produktivatitas padi, jumlah produksi dari 285 Ribu Ton pada tahun 2017 menurun pada tahun 2020 dengan jumlah produksi sebesar 269Ribu Ton, dengan begitu terjadi penurunan sebesar 16Ribu Ton produksi periode 2017-2020. Kemudian, Kabupaten Pidie tidak tergolong kedalam daerah inflasi, hal ini disampaikan oleh pegawai di BPS Provinsi Aceh. Selanjutnya pendapatan petani menurun jika di lihat dari NTP, pada tahun 2017 NTP sebesar 108,27 dan terjadi penurunan pada tahun 2020 sebesar NTP=106, menurun sebesar 2,27 poin. Dengan terjadinya penurunan produktivitas padi, akan tetapi tingkat ketersedian pangan dalam hal ini konsumsi beras masih terjaga yakni sebesar 7000 Ton beras pada tahun 2017 dan 6000 Ton pada tahun 2020. Untuk menjaga pangan tetap tersedia, stabilitas harga gabah di Kabupaten Pidie masih berkisar Rp4600-Rp5000kg, dan di samping itu harga beras berkisar Rp15000-Rp19000/kg sepanjang tahun 2017-2020.