Peran Pengasuh Dalam Pembinaan Akhlak Remaja Di Panti Asuhan Rumah Penyantun Muhammadiyah Kota Banda Aceh

Penelitian ini berjudul “Peran Pengasuh dalam Pembinaan Akhlak Remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Banda Aceh”. Adapun permasalahan dalam penelitian ini yang pertama adalah bagaimana peran pengasuh dalam pembinaan akhlak remaja dan bagaimana bentuk bimbingan dalam pembinaan akhlak remaja yang digunakan di Panti Asuhan Muhammadiyah Banda Aceh. Dalam hal ini yang menjadi kajian adalah peran pengasuh dan bentuk bimbingan yang digunakan dalam uapaya pembinaan akhlak remaja panti asuhan Rumah Pennyantun Muhammadiyah. Penelitian karya ilmiah ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field Research) yaitu dengan melakukan wawancara. Populasi pada penelitian ini yaitu pengurus dan anak-ank panti asuhan, sedangkan yang menjadi sampel yaitu berjumlah 11 orang diantaranya kepala panti asuhan, pengasuh dan remaja yang ada di panti asuhan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Adapun hasil penelitian yang pertama yaitu pengasuh Muhammadiyah berperan menjadi orang tua, guru dan kawan kepada remaja dalam membina akhlak. Peran pengasuh sangat penting dalam pembinaan akhlak anak-anak panti sehingga memberikan kontribusi terhadap perubahan diri anak asuh dan menambah pengetahuan dengan cara-cara seperti membangun rasa empati dan simpati mereka, membina hubungan bersosialisasi, memantau psikologi dan emosi, pendidikan agama, dan pendidikan akhlak. Hasil penelitian yang kedua yaitu Bentuk atau pola materi ada dua yaitu pebentukan karakter dan aksi sosial, yang disampiakan secara lisan dan tindakan sehingga membuat anak asuh tidak bosan dan penyampaian materi mudah diterima karena menggunakan bahasa yang ringan, seperti mengajarkan kedisiplinan, kebersihan, kejujuran dan lain sebagainya, yang disampaikan dengan materi agama dan umum yang mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan konseling pada anak asuh dapat membuat mereka menjadi termotivasi dan mempunyai keinginan untuk memperbaiki diri agar lebih baik.