Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di SMP

Permasalahan yang sering terjadi masih banyak siswa yang menganggap pembelajaran tidak penting. Masih banyak siswa merasa tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran matematika. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang rumit dan membosankan, sehingga menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Sehingga diperlukan suatu model pembelajaran berbasis masalah yaitu suatu kegiatan siswa yang pada awal pembelajarannya diberikan masalah yang menantang sehingga siswa dalam kelompoknya berusaha untuk memecahkan masalah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain control group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 13 Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan sample random sampling yang sampelnya terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 17 siswa dan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 18 siswa. Pengumpulan data menggunakan lembar tes kemampuan pemecahan masalah. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah uji t, berdasarkan uji t diperoleh nilai t_hitung=1,34 dengan dk = 33. Pada taraf signifikan α=0,05 dan derajat kebebasan 33 dari tabel distribusi t diperoleh〖 t〗_((0,95)(33))=2,01. Karena t_hitung<t_tabel yaitu 1,34 <2,01 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah lebih baik da-ri pembelajaran konvensional pada siswa SMP Negeri 13 Banda Aceh.