Penyelesaian Gugatan Kewarisan Melalui Mediasi (Studi Putusan Hakim Nomor 212/Pdt.G/2020/MS.Bna

Pada prinsipnya pelaksanaan pembagian harta warisan berlangsung secara musyawarah, yaitu yang dilakukan oleh keluarga secara internal untuk menentukan bagian masing-masing ahli waris. Jika musyawarah tidak dapat menyelesaikan sengketa, maka persengketaan diselesaikan melalui pengadilan. Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana prosedur pelaksanaan mediasi dalam gugatan kewarisan di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh kelas 1-A? Dan bagaiamana penyelesaikan gugatan kewarisan melalui jalur mediasi dalam (Putusan Hakim Nomor 212/Pdt.G/MS-Bna)?. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kasus (case approach) dengan jenis penelitian lapangan (field research). Adapun hasil penelitian adalah Penyelesaikan gugatan kewarisan melalui jalur mediasi dalam Putusan Hakim Nomor 212/Pdt.G/MS-Bna dilakukan dengan cara musyawarah mufakat secara kekeluargaan antara para ahli waris. Perkara gugat waris yang telah diselesaikan oleh Mahkamah Syar’iyah Kota Banda Aceh melalui Putusan Nomor 212/Pdt.G/2020/MS.Bna diselesaikan melalui beberapa kali proses mediasi dan beberapa kali persidangan hingga para pihak dapat didamaikan. Hal ini mengenai tuntutan pembagian harta yang ditinggalkan oleh pewaris. Sedangkan kendala-kendala mediator di dalam mediasi adalah salah satu pihak tidak hadir pada saat proses mediasi, mengedepankan sikap ego masing-masing, penguasaan harta, pembagian warisan, masalah hati, keahlian mediator, dan lain sebagainya.