Analisis Framing Pemberitaan Hukum Cambuk di Aceh pada Media Online Kompas.com dan Republika.co.id

Penelitian ini berjudul “Analisis Framing Pemberitaan Hukum Cambuk di Aceh pada Media Online Kompas.com dan Republika.co.id”. Opini yang terbentuk dalam masyarakat tentang penerapan hukum cambuk di Aceh tidak bisa dilepaskan dari peran wartawan dan media massa. Media massa yang salah satunya adalah media online memiliki peran yang sangat strategis dalam pembentukan opini publik terhadap peristiwa. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini ingin mengetahui bagaimana konstruksi pemberitaan hukum cambuk di Aceh oleh media online nasional Kompas.com dan Republika.co.id. Penulis menggunakan konsep analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki sebagai alat untuk menganalisis pemberitaan hukum cambuk di Aceh. Dalam teori mereka perangkat framing dibagi menjadi empat struktur besar, yaitu; Sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Sumber primer dalam penelitian ini adalah teks berita pada media online Kompas.com edisi 4 Maret 2019 dan 6 Juni 2020 dan pada media online Republika.co.id edisi 4 maret 2019 dan 5 Juni 2020. Adapun sumber sekunder berupa buku-buku, kamus, jurnal, dan jenis penelitian yang terkait dengan penelitian ini. Dari hasil analisis framing, dapat diketahui bahwa ada perbedaan konstruksi antara Kompas.com dan Republika.id. Pada media online Kompas.com konstruksi realitas pemberitaan mengarah kepada pemberitaan sosial, yang mengabarkan kepada pembaca tentang efek yang terjadi bagi terhukum dan menutupi identitas mereka. Sedangkan konstruksi pemberitaan pada Republika.co.id mengarah pada pemberitaan agama, hal ini dapat dilihat dari pilihan-pilihan kata yang digunakan adalah istilah-istilah dalam hukum Islam. Republika.co.id juga secara lengkap mencantumkan identitas para terhukum hukuman cambuk dengan cukup jelas.