Pungutan Parkir Liar Berdasarkan Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2012 Ditinjau Dari Perspektif Maqāṣīd Al-Syarīʻah.

Pemerintah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan Qanun No.4 Tahun 2012 tentang retribusi pelayanan parkir di Tepi Jalan Umum, Qanun ini mengatur setiap kegiatan parkir yang dilakukan di tepi jalan umum yang berada di Kota Banda Aceh. Namun dalam Qanun tersebut hanya mengatur mengenai sistem pemungutan retribusi, belum mengakomodir pungutan parkir yang dilakukan secara liar sehingga pungutan yang dilakukan secara liar tidak dapat ditindak. Penelitian ini bertujuan untuk penemuan hukum terhadap Pungutan parkir liar di Kota Banda Aceh, dan untuk mengetahui bagaimana pandangan maqāṣīd al-syarīʻah terhadap pungutan Parkir liar di Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan hukum primer dan bahan sekunder. Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan maqāṣīd al-syarīʻah, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library reaserch) dan lapangan (Fied reaserch). Penelitian ini berhipotesis bahwa hukum adalah rekayasa sosial yaitu sebagai alat untuk mengontrol tingkah laku dan perbuatan manusia agar mereka tidak melakukan perbuatan yang melawan norma hukum, agama, dan susila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pungutan parkir liar dapat dikategorikan sebagai perbuatan pidana berdasarkan Pasal 368 KUHP. Berdasarkan perspektif maqāṣīd al-syarīʻah pungutan parkir liar merupakan perbuatan yang mengarah kepada mafsadat, karena pungutan parkir liar tidak sejalan dengan eksistensi harta yang seharusnya dalam maqāṣīd al-syarī ʻah merupakan salah satu hal yang dipelihara (ḥifẓ al-māl).