Studi Kriminologi Terhadap Pelaku Residivis Kasus Pencurian Pasca Pemberian Asimilasi di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Rumah Tahanan Kelas IIB Banda Aceh)

Sania Sakila, 180104019 (2022) Studi Kriminologi Terhadap Pelaku Residivis Kasus Pencurian Pasca Pemberian Asimilasi di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Rumah Tahanan Kelas IIB Banda Aceh). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Residivis Pencurian] Text (Residivis Pencurian)
Sania Sakila, 180104019, FSH, HPI, 082282706212.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB)

Abstract

Program asimilasi di masa Pandemi Covid-19 dinilai tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, dimana pada pelaksanaannya tidak memiliki sistem oprasional dan bentuk bimbingan yang terstruktur serta pengawasan yang kurang. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) Nomor 10 Tahun 2020 pada Pasal 2 Ayat (1) disebutkan bahwa asimilasi dilaksanakan di rumah dengan bimbingan dari pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas). Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini, Pertama,bagaimana bimbingan dan pengawasan yang diberikan terhadap narapidana kasus pencurian pasca pemberian asimilasi pada masa pandemi Covid-19 di Rutan Kelas IIB Banda Aceh ? Kedua,Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan narapidana pasca pemberian asimilasi melakukan pengulangan tindak pidana ditinjau dari perspektif kriminologi? Ketiga,Bagaimana tinjauan fiqh jinayah terhadap pelaku residivis tindak pidana pencurian pasca pemberian asimilasi ?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Petama, tidak ada struktur yang jelas atau standar oprasional yang diberikan pihak Rutan terhadap narapidana, Kedua, faktor ekonomi dan pengaruh sosial serta kurangnya iman dari pelaku yang menjadi penyebab utama terjadinya pengulangan tindak pidana serta tidak tercapainya tujuan dari pemidanaan yaitu menimbulkan efek jera, Ketiga, dalam Islam tidak adanya dalil pasti yang menjelaskan tentang asimilasi sehingga program binaan bagi narapidana dalam Islam dengan memberikan hukuman yang setimpal atas kejahatan yang telah dilakukan. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) yang menjadi acuan program asimilasi harus menjelaskan secara terperinci tentang standar oprasional bimbingan dan pengawasan dalam pelaksanaan program asimilasi di masa pandemi Covid-19.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Pidana Islam
Depositing User: Sania Sakila Kila
Date Deposited: 04 Oct 2022 02:30
Last Modified: 04 Oct 2022 02:30
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/23506

Actions (login required)

View Item
View Item