Dampak Kebijakan Relokasi Pasar Tradisional Peunayong terhadap Pendapatan Pedagang Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Pasar Al-Mahirah Kota Banda Aceh)

Kebijakan relokasi Pasar Al-Mahirah Lamdingin dari sebelumnya di Pasar Peunayong Kuta Alam Banda Aceh memiliki maksud untuk menata kota dan menumbuhkan titik perekonomian baru. Namun, relokasi tersebut memunculkan kendala dan dampak negatif bagi pedagang. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kendala yang dihadapi oleh para pedagang pasca relokasi dan bagaimana dampak terhadap pendapatan pedagang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deksriptif-analisis. Adapun hasil penelitian ini bahwa ada dua kendala yang secara langsung dirasakan pedagang terhadap kebijakan relokasi pasar, yaitu kendala akses dan biaya transportasi yang relatif jauh dan mahal, serta kendala biaya lapak (retribusi) dan biaya lainnya seperti kutipan harian dan kebersihan. Kebijakan pemerintah terhadap relokasi Pasar Peunayong ke Pasar Al-Mahirah menyisakan dampak negatif yaitu pendapatan para pedagang menurun. Penurunan hasil pendapatan pedagang ini pada 7 (tujuh) sektor, yaitu pedagang sayur-mayur, buah-buahan, rempah-rempah, sembako, pedagang kelontong, pedagang daging sapi dan pedagang daging ayam. Untuk itu, pemerintah Kota Banda Aceh perlu melakukan pengawasan secara kontinu, kemudian mengkaji biaya yang dibebankan kepada para pedagang, dan kemudahan akses realisasi transportasi.