Penanganan Sifat Tamak Menurut Al-Qur'an

Khairatin Nisak, 170402063 (2022) Penanganan Sifat Tamak Menurut Al-Qur'an. Other thesis, Universitas Islam Negri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Penanganan Sifat Tamak Menurut Al-Qur'an] Text (Penanganan Sifat Tamak Menurut Al-Qur'an)
SKRIPSI CETAK 1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Penanganan Sifat Tamak menurut Al-Qur’an”, Fokus masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan bagaimana penanganan sifat tamak menurut beberapa ayat Al-Qur’an. Dengan beberapa pokok pertanyaan: (1) bagaimana gambaran sifat tamak yang disebutkan dalam Al-Qur’an, (2) bagaimanakah penanganan sifat tamak menurut Al-Qur’an. Adapun penlitian ini betujuan untuk (1) mengetahui gambaran sifat tamak menurut Al-Qur’an, (2) penanganan sifat tamak menurut Al-Qur’an. Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan metode analisis isi (Content analysys), yaitu dengan mengumpulkan, membaca, mempelajari, dan menganalisi data dari buku-buku yang berkenaan dengan permasalahan tersebut. Sumber data primer dari terjemahan kitab-kitab, sumber data sekunder adalah dari buku-buku yang relavan dengan nilai, sedangan teknik analisis data yang dilakukan mengenai sifat tamak ialah menetapkan masalah atau topik yang dibahas, menghimpun ayat-ayat mengenai sifat tamak kemudian mempelajari secara keseluruhan, menyusun data yang terkait dan menganalisis data yang berkaitan dengan sifat tamak ditinjau dari ayat-ayat Al-Qur’an. Hasil dari penelitian ini menunjukkan gambaran sifat tamak, orang yang bersifat tamak ini menginginkan umurnya yang sangat panjang hingga serubu tahun lamanya dan ia tidak pernah merasa cukup atas apa yang telah diberikan kepadanya dia ingin selalu menambahnya terus menerus entah itu yang didapatnya dengan cara halal maupun dengan cara yang haram, orang tamak ini mencintai hartanya dengan sangat berlebihan. Pennaganan
untuk sifat tamak ini harus bisa bersifat qanaah merasa cukup atas apa yang telah diberikan kepadanya, harus bersyukur atas apa yang didapatkannya, jangan bermegah megahan karena itu adalah perbuatan yang sangat dilarang. Mengingat pada dasarnya manusia ini tidak mempunyai apa-apa hanya manusia yang sangat lemah dan semua akan kembali kepada tanah di dunia ini hanya sementara tempat
tinggal yang sesungguhnya adalah di akhirat kelak. Demikian diharapkan bagi seseorang untuk tidak pernah bersifat tamak tersebut.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 205 Etika Agama
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Khairatin Nisak Nisak
Date Deposited: 11 Oct 2022 03:21
Last Modified: 11 Oct 2022 03:21
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/23602

Actions (login required)

View Item
View Item