Upaya Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean C Kota Banda Aceh Dalam Menanggulangi Peredaran Rokok Ilegal Di Kota Banda Aceh

Pengenaan cukai pada produk rokok dan tembakau tidak selalu diikuti oleh pembayar, terbukti dengan masih banyaknya pabrik atau perusahaan rokok yang tidak menggunakan pita cukai pada produknya. Di wilayah Kota Banda Aceh peredaran rokok ilegal ada beberapa jenis, yang jalur masuknya melalui pelabuhan-pealabuhan tikus. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor yang menyebabkan hal tersebut muncul dan bagaimana cara penanggulangannya serta bagaimana tinjauan hukum pidana Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus (field research). Metode yang digunakan adalah metode yuridis empiris dengan menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu observasi dan interview. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor yang menjadi penyebab terjadinya peredaran rokok ilegal di wilayah Kota Banda Aceh karena banyaknya minat, keuntungan bagi pengedar dan penjual, faktor geografis yang menyebabkan kondisi atau letak suatu wilayah mudah untuk masuknya rokok ilegal, serta kurangnya personil dan sarana operasional instansi Bea dan Cukai. Upaya yang dilakukan Bea dan Cukai terhadap masuk dan meningkatnya peredaran rokok ilegal di wilayah Kota Banda Aceh ialah dengan melakukan pengajuan jumlah personil atau pegawai, menambah sarana operasional, melakukan peningkatan pengawasan, melakukan patroli dan membuat koordinasi dengan pihak TNI AL untuk memperketat pengawasan di wilayah laut. melakukan penyuluhan hukum pada masyarakat pedagang-pedagang. menyiapkan tim intelejen serta melakukan operasi rutin pasar. Dalam tinjauan hukum pidana Islam mengenai kejahatan peredaran rokok ilegal di dalam jinayah masuk ke dalam hukuman ta’zir dan di Aceh juga memiliki beberapa Qanun yang mengatur tentang Bea dan Cukai serta tata niaga. Oleh karena itu sangat dibutuhkan perhatian khusus bagi pihak Direktorat Jendral Bea dan Cukai serta lebih tegas lagi untuk menindak lanjuti pelaku pengedar rokok ilegal tersebut.