Hubungan Terapeutik Shalat Dengan Kebersyukuran Pada Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh Di Masa Pandemi Covid-19

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan hasil data awal yang peneliti temukan dilapangan bahwa banyak mahasiswa yang memiliki permasalahan dengan rasa kebersyukurannya. Penyebab permasalahan kebersyukuran yang dirasakan oleh Mahasiswa UIN Ar-Raniry adalah karena terkendalanya proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring dan kesulitan ekonomi yang merupakan dampak dari Pandemi Covid-19. Salah satu faktor yang mempengaruhi kebersyukuran adalah religiusitas. Terapeutik shalat merupakan perlakuan turunan dari dimensi praktik agama dalam religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan terapeutik shalat dengan kebersyukuran pada Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh di masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada skala terapeutik shalat yang dikemukakan oleh Ancok dan Suroso (dalam Haryanto, 2007) dan skala Kebersyukuran yang dikemukakan oleh Al-Ghazali (1998). Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 22.907 mahasiswa dan diperoleh sebanyak 394 orang sampel dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukan nilai koefisien korelasi (r) = 0.680 dengan taraf signifikansi 0,000 hal tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara terapeutik shalat dengan kebersyukuran, artinya semakin tinggi terapeutik shalat yang dirasakan oleh mahasiswa maka semakin tinggi pula rasa kebersyukuran pada mahasiswa, begitu juga sebaliknya semakin rendah terapeutik shalat yang dirasakan oleh mahasiswa maka semakin rendah pula rasa kebersyukuran pada mahasiswa.